2. Stadion Si Jalak Harupat (Jawa Barat)
Stadion yang berada di Soreang, Bandung, menjadi milik Pemerintah Kota Bandung. Klub Persikab juga tercatat sebagai pemilik. Sementara Persib dan Pelita Jaya sempat menjalani laga kandang di stadion yang dibuat pada 2003 dan dibuka pada 2005 tersebut.
Selain memiliki arena utama, arena dengan nama julukan pahlawan nasional Otto Iskandar Dinata tersebut memiliki kapasitas 27 ribu penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stadion Si Jalak Harupat sudah ditinjau FIFA sejak Indonesia berencana menggelar Piala Dunia U-20 2023. Mengacu pada rencana Erick, rencananya bakal ada dua grup yang berlaga di stadion ini.
Pada 2007 stadion ini juga dicek oleh AFC jelang penyelenggaraan Piala Asia di Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
3. Stadion Manahan (Jawa Tengah)
Calon tuan rumah laga semifinal dan final ini merupakan stadion yang sudah berdiri sejak 1998 setelah dibangun sejak 1989. Stadion berkapasitas 25 ribu penonton tersebut cukup familier karena menjadi kandang klub Persis Solo.
Stadion yang berada di kota Solo tersebut juga pernah menjadi tempat pertandingan Liga Champions Asia, Piala AFF U-16 2010, hingga ASEAN Para Games pada 2011 dan 2022. Timnas Indonesia juga pernah memainkan laga internasional di stadion ini.
Dua bulan lau, Erick Thohir juga mengajukan Manahan sebagai kandang Timnas Indonesia U-23 saat berlaga di babak penyisihan Grup K Piala Asia U-23.
Manahan sudah dua kali direnovasi, yakni pada 2008 dan 2018. Salah satu renovasi adalah peletakan penutup tribun stadion di area tribun timur, utara, dan selatan.
Lokasi yang strategis menjadi salah satu keunggulan loka tanding yang dahulu kala kerap digunakan sebagai arena pacuan kuda sebelum dibangun menjadi stadion.
4. Stadion Gelora Bung Tomo (Jawa Timur)
Sama seperti Si Jalak Harupat dan Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo merupakan stadion dengan model olimpik yang terdapat lintasan lari di sekeliling lapangan pertandingan.
Berlokasi di daerah Benowo, stadion yang dibangun di kompleks Surabaya Sport Center dibangun pada 2008 dan dibuka pada 6 Agustus 2010. Kini GBT menjadi markas Persebaya dengan daya tampung 46 ribu penonton.
Menyambut Piala Dunia U-20 2023, GBT bersolek dengan keberadaan pemindahan lokasi penonton disabilitas, lahan parkir, tribune VIP, penambahan daya listrik. Renovasi juga dilakukan di venue latihan lapangan latihan. Selain itu isu bau tak sedap yang berasal dari TPA Benowo sudah dihilangkan.
Stadion GBT yang dimiliki pemkot Surabaya juga mendapat kepercayaan menggelar laga-laga Timnas Indonesia.
(nva/jun)