LIPUTAN KHUSUS

Punya Postur Tinggi di Panjat Tebing, Penting atau Tidak?

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Rabu, 23 Agu 2023 18:42 WIB
Di atas kertas, atlet dengan postur tubuh lebih tinggi memang punya peluang lebih bagus jadi pemenang. Namun itu bukan faktor mutlak.
Atlet Pelatnas Panjat Tebing Indonesia, Sukma Lintang Cahyani. Atlet asal Yogyakarta ini bertinggi badan 153 cm. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Sukma Lintang Cahyani jadi contoh lain atlet yang menembus pelatnas panjat tebing Indonesia tanpa peduli dengan tinggi badan.

Saat ini atlet asal Yogyakarta itu jadi bagian tim lead panjat tebing Indonesia. Lintang memiliki tinggi badan 153cm.

Meski begitu persoalan postur ini tidak menjadi problem berarti. Walaupun nomor yang dilakoninya memiliki pengaruh terhadap postur seorang atlet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya untuk nomor lead, seorang atlet dituntut menempuh jalur guna memasang runner. Jalur pada kategori lead ini akan berubah di setiap babak, berbeda dengan speed yang tidak pernah berubah.

"Untuk postur sama saja. Mau yang pendek mau yang tinggi bisa juga," kata Lintang.

Akan tetapi Lintang menekankan soal kelebihan dan kekurangan dari atlet yang memiliki postur tinggi serta pendek.

"Kalau yang pendek mengeluarkan power-nya dua kali lipat dibandingkan orang yang tinggi. Jadi endurance harus kuat, strenght juga lebih bagus," ucap Lintang.

Salah satu kelebihan pemanjat dengan postur tubuh tinggi adalah memiliki jangkauan yang lebih baik, sehingga memudahkan dalam bergerak.

"Kalau di lead, bisa tinggi, bisa pendek. Kalau atlet dengan postur tinggi lebih enak jangkauan poinnya. Kalau yang pendek-pendek juga masih bisa bersaing di lead," atlet lead putra Indonesia, Musauwir, menimpali.

Prinsip panjat tebing nyaris sama dengan cabang-cabang olahraga lain. Seorang atlet dituntut menutup kekurangan potensi dalam dirinya dengan meningkatkan kualitas pada aspek lain.

Jika tidak memiliki postur yang tinggi, maka seorang pemanjat bisa meningkatkan kualitas dengan menambah daya tahan dan kekuatan saat di papan panjat.

Kecerdasan dengan cepat membaca jalur juga jadi poin yang tidak kalah penting. Pembacaan jalur yang tepat akan memudahkan seorang pemanjat membuat keputusan hingga akhirnya lebih cepat sampai puncak.

"Salah satu hal yang penting juga rentang tangan. Kalau panjang tangannya tidak balance dengan tinggi badan, pasti keseimbangannya kurang bagus," kata Budi.

Pelatih yang juga guru SMP 1 Sragen ini juga menjelaskan eks atlet Spanyol Ramon Julian Puigblnque sebagai contoh lain atlet yang tidak tinggi tetapi memiliki jangkauan tangan yang panjang. Hasilnya Ramon Julian bisa menjadi juara Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa.

"Bisa juga, salah satunya itu Ramon. Badannya pendek tapi rentang tangannya panjang, intelegensi juga tinggi dan bisa jadi nomor satu dunia," Budi menjelaskan.

(vws)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER