PBVSI: Kami Sayang Rivan Nurmulki
Dewan Pengawas PP PBVSI, Bambang Suedi, menyatakan sidang kode etik akan digelar untuk Rivan Nurmulki. Namun satu yang pasti, PBVSI punya rasa sayang pada Rivan.
PP PBVSI menilai Rivan melakukan pelanggaran karena main di Kapolri Cup di saat Timnas Voli Indonesia sedang berlaga di Kejuaraan Asia di Iran. Kejuaraan Asia itu juga jadi rangkaian persiapan menuju Asian Games.
Pada izin awalnya untuk tidak bergabung dengan Timnas Voli Indonesia, Rivan menyebut bahwa dirinya sedang menanti istri untuk proses melahirkan dan sedang menjalani sidang kode etik di Kepolisian. Karena main di Kapolri Cup itulah kemudian PP PBVSI bakal menggelar sidang kode etik untuk Rivan.
Bambang sendiri sudah menyatakan bahwa pihaknya punya rasa sayang terhadap Rivan. Hal itu yang bakal jadi dasar PP PBVSI dalam mengambil sidang dan menimbang keputusan untuk penetapan sanksi.
"Belum ada sanksi, tapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI."
"Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia. Belum ada hitter sebagus dia. Kita sayang sama dia tapi dia sendiri yang begini," ujar Bambang dalam wawancara seusai acara mediasi dengan Rivan yang digagas oleh Menpora Dito Ariotedjo di Jakarta, Senin (11/9).
Bambang menyebut ini kali pertama Rivan melakukan kesalahan yang berujung pada gelaran sidang kode etik.
"Ya, pertama kali. Dia tidak sadar bahwa karier dia tercatat di PBVSI sampai besar, tapi dia tidak menjaga kebesaran itu," kata Bambang.
Bambang juga menegaskan bahwa konflik ini tidak ada kaitannya dengan kritik yang dilontarkan Rivan di media sosial. Semua bersumber pada keputusan Rivan bermain di Kapolri Cup di saat Timnas Voli Indonesia.
"Ya itu saja, kalau dia tidak main di Kapolri Cup tidak masalah sebenarnya. Saat dia main di Kapolri Cup sudah ditegur langsung," tutur Bambang.
(ikw/ptr)