Jadi Ikon Voli Indonesia, Rivan Diklaim Tak Pantas Dihukum 1 Tahun
Sejumlah pengamat mengatakan Rivan Nurmulki tidak pantas dihukum selama satu tahun dari Timnas Voli Indonesia dan juga Proliga.
Ancaman hukuman tersebut diungkapkan Dewan Pengawas PBVSI Bambang Suedi usai mediasi dengan Rivan dan Kemenpora, Senin (11/9).
Risiko hukuman itu muncul lantaran Rivan Nurmulki dianggap bersalah setelah menolak panggilan Timnas Voli Indonesia untuk Asian Games 2023 dan bermain di Kapolri Cup bersama tim Kalimantan Timur.
Melihat potensi hukuman kepada Rivan tersebut pengamat voli Risco Herlambang mengaku menyayangkan. Pasalnya Timnas Voli Indonesia masih membutuhkan sosok Rivan.
"Memang disayangkan kalau dihukum satu tahun, karena dia ikon voli Indonesia. Siapa lagi pemain yang bertahan dua musim di Liga Jepang," ujar Risco kepada CNNIndonesia.com, Rabu (13/9).
"Walaupun timnya [VC Nagano Tridents] papan tengah, tapi dia jadi ikon pemain Indonesia dan mampu bertahan dua musim di sana," ucap Risco menambahkan.
Pengalaman Rivan Nurmulki selama dua tahun bersama Nagano di Liga Jepang dianggap sangat berharga untuk Timnas Voli Indonesia. Jepang jadi salah satu role model bagi dunia voli Indonesia.
Karena itu Risco berharap PBVSI tidak memberikan hukuman larangan kepada Rivan Nurmulki selama satu tahun.
"Waktu saya jadi pemain, saya merasakan kualitas Jepang itu. Makanya saya ikut penataran jadi pelatih juga ke Jepang," tutur Risco.
"Jangan sampai lah Rivan itu dihukum, tinggal sekarang damai saja. Mungkin Rivan kalau salah juga harus minta maaf," kata Risco melanjutkan.
Komentar senada juga dilontarkan mantan pelatih Timnas Voli Samsul Jais. Menurut Samsul, Rivan masih dibutuhkan Timnas Voli, dan ada sisi positif serta negatif dari hukuman yang diberikan PBVSI nanti.
"Saya kira di sini PBVSI dan kita juga harus melihatnya dari berbagai aspek, namun kembali lagi, aturan itu tujuannya baik," kata Samsul.
Dalam kasus Rivan ini, PBVSI juga harus mempertimbangkan kontribusi pemain 28 tahun tersebut selama membela Timnas Voli Indonesia. Rivan termasuk pemain yang membawa Indonesia hattrick medali emas SEA Games dan menduduki peringkat keempat Kejuaraan Voli Asia 2017.
"Putusan yang harus diambil dalam kasus Rivan ini sekali lagi paling tidak ada dua hal, yang pertama soal kesalahan dia, dan yang kedua kontribusi dia selama ini buat Merah Putih," ucap Samsul.
"Jadi kalau menurut saya skornya seri 1-1, dan Rivan maih dibutuhkan buat Timnas," ujar Samsul melanjutkan.
Samsul Jais berharap baik PBVSI dan Rivan Nurmulki sama-sama legowo. Termasuk untuk Rivan harus berani mengakui kesalahan dan tidak mengulangi pelanggaran serupa.
(sry/ikw/ptr)