Pelatih Herry Iman Pierngadi (Hery IP) menceritakan kronologi kepindahan dari sektor ganda putra ke ganda campuran di pelatnas PBSI, awal bulan ini.
Herry IP jadi pelatih ganda campuran di pelatnas Cipayung pada Jumat (1/9). Kepindahan Herry IP itu mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, pelatih yang akrab disapa Coach Naga Api tersebut cukup lama menangani sektor ganda putra dan melahirkan banyak legenda untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui di Cipayung, Herry IP bertutur mengenai proses kepindahannya dari ganda putra ke ganda campuran yang sempat jadi kontroversi itu.
"Jadi kan saya dipanggil sama Pak Alex [Tirta, Ketua Harian PBSI]. Melalui keputusan pengurus Pak Alex bilang saya ditunjuk [latih ganda campuran], karena saya paling senior gitu di pelatihan PBSI," ujar Herry IP.
"Paling senior, paling lama lah. Yang paling pantas bilangnya, gitu. Untuk mengubah atau meningkatkan performa ganda campuran, karena di ganda campuran pelatihnya masih belum ada yang cocok. Kira-kira itu yang dikasih tau Pak Alex," ucap Herry IP menambahkan.
Herry IP tidak langsung menerima tawaran PBSI itu. Dia menjelaskan, kalau menerima tawaran tersebut berarti meninggalkan 'zona nyaman' di ganda putra, sedangkan kalau menolak harus keluar dari PBSI.
"Jadi saya bilang, ya saya butuh waktu pikirin dulu. Terima dipindahkan, atau menolak ya keluar. Kan gitu, karena kan di luar juga banyak lamarannya," tutur Herry IP.
Dikatakan Herry IP, saat itu dia menerima banyak tawaran, salah satunya dari Asosiasi Bulu Tangkis China. Presiden Asosiasi China Zhang Jun sendiri yang memberikan tawaran kepada Herry IP.
"[Saya] Dipanggil, diajak ngomong, ditawarin. Saya bilang, saya masih kontrak sama PBSI. Gak bisa. Mungkin kalau nanti sudah gak kontrak. Mungkin saja, memungkinkan, tapi kalau saat ini saya gak bisa," kata Herry IP.
"Saya jawabannya itu saja. Sampai dua kali ketemuan, tapi tetep akhirnya saya tetep pilih Merah Putih dong. Merah Putih walaupun tawarannya menggiurkan. Tapi ya buat saya gak hanya semuanya berpatokan hanya materi," ujar Herry IP melanjutkan.
Tantangan baru bersama ganda campuran jadi salah satu faktor yang membuat pelatih 61 tahun tersebut menerima jadi pelatih ganda campuran. Herry IP ingin memberi bukti bisa maksimal di manapun sektornya.
"Akhirnya memutuskan seminggu lebih lah, seminggu hampir dua minggu, kurang lebih begitu. Sebelum berangkat Kejuaraan Dunia 2023. Jadi kejuaraan dunia itu sudah tahu."
"Ya prosesnya gak pendek, gak panjang, tapi ya buat saya, namanya saya seorang pelatih, ditempatkan di mana saja. Ya, memang kalau menurut pengurus di situ lebih baik, ya saya terima. Ga ada masalah dan sampai ini hari saya jalani. Saya merasa saya menikmati," ucap Herry IP.