Shin Tae Yong punya dua formasi andalan di Timnas Indonesia, yakni 3-4-3 dan 4-3-3. Artinya hanya tiga gelandang yang punya kesempatan dimainkan.
Bila dilihat dari usia, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, dan Marc Klok bakal jadi pilihan utama. Ketiganya lebih matang dan punya jam terbang di pentas internasional.
Lihat Juga :![]() LAPORAN DARI HANGZHOU CdM Basuki Ungkap Syarat Bonus Rumah untuk Peraih Medali Asian Games |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini ada Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner yang performanya tak kalah gemilang. Marselino sudah jadi 'anak kesayangan' STY, dan Jenner sepertinya mulai mengarah ke sana.
Aksi Jenner saat tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, September lalu, memperlihatkan pemain Utrecht ini punya kualitas mentereng. Duetnya dengan Marselino juga garang.
Saat ini Jenner tak dipanggil ke Timnas Indonesia karena cedera. Saat pulih, niscaya pemain 19 tahun ini akan dipanggil. Ini yang membuat posisi Arkhan cukup rawan.
Arkhan harus bersaing dengan Kambuaya, Klok, Marselino, dan Jenner untuk mendapatkan tempat utama di Timnas. Arkhan butuh performa tinggi untuk bisa jadi pilihan.
Jika hanya untuk tampil melawan Brunei di Kualifikasi Piala Dunia 2026 mungkin akan diberikan Shin Tae Yong, tetapi sulit di fase kedua kualifikasi dan Piala Asia 2023 pada Januari 2024 mendatang.
Pemain setinggi 165 centimeter ini harus bekerja ekstra keras. Salah satunya tentu saja mendapat menit main lebih tinggi di kompetisi bersama Arema FC, agar kualitasnya teruji.
Dibanding Kambuaya, Klok, Marselino, dan Jenner, Arkhan belum punya satu kekuatan yang sangat menonjol. Olah bolanya belum selincah Marselino dan Jenner, juga Kambuaya.
Tendangan jarak jauhnya juga belum sekencang Klok atau Marselino. Statistik akurasi umpan Arkhan juga belum sebanding dengan empat gelandang Timnas Indonesia lainnya.
Inilah yang perlu ditingkatkan Arkhan. Kesempatan yang diberikan Shin di Timnas Indonesia saat melawan Brunei harus menjadi titik tolok. Dari sini Arkhan wajib berlatih lebih keras.
(har)