Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari memperingatkan PBSI untuk segera menyelesaikan persoalan internal agar berprestasi di Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Hal tersebut diucapkan Okto setelah menutup Media Cup 2023 di Jakarta, Jumat (27/10). Hal ini disampaikan karena badminton punya tradisi medali, bahkan emas, di Olimpiade.
Pencapaian badminton di Asian Games 2022 (2023) memang jadi perhatian besar publik, termasuk KOI. Pasalnya baru di Asian Games 2022 saja badminton tak menyumbang medali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan besar di Olimpiade Paris ada cabor seperti panjat tebing, angkat besi yang punya potensi medali emas dan tantangannya tentunya kepada badminton," kata Okto.
"Kita mendorong kepada badminton [PBSI] supaya segera menyelesaikan permasalahan internal agar kembali bangkit dan memberikan prestasi yang terbaik," katanya.
Tak hanya badminton, cabang olahraga lainnya juga mendapat peringatan yang sama. Okto mengatakan, tak hanya pengurus cabang olahraga, tim review juga akan dievaluasi.
"Evaluasi akan kita lakukan. Tentunya ini akan mencakup semua aspek, bahkan tim review-nya saja mau di-review. Kami dari Komite Olimpiade Indonesia telah membuat task force," ucap Okto.
"Karena ini sangat penting. Jangan sampai ada atlet Indonesia tidak ikut kualifikasi, karena kita tidak punya peluang [lolos] kalau tidak ikut kualifikasi," ujar Okto.
Harapan Okto menjelang Olimpiade 2024 adalah semakin banyak atlet yang lolos kualifikasi. Kelolosan ini menurutnya harus diupayakan dengan sebaik mungkin.
"Semakin banyak atlet yang ikut kualifikasi, semakin besar peluang kita untuk menambah jumlah atlet yang lolos kualifikasi untuk bisa ikut di Olimpiade 2024," tutur Okto.
"Kami sudah sampaikan kepada Kemenpora dan semua stakeholder memberikan dukungan yang maksimal agar Olimpiade Paris menjadi sejarah baru dalam perolehan medali kita," ucap Okto menambahkan.
(abs/sry)