Bima Sakti tak ingin otoriter dan karenanya membebaskan pemain Timnas Indonesia U-17 mengekspresikan gol lewat selebrasi saat tampil di Piala Dunia U-17 2023.
Hanya saja Bima tak ingin para pemainnya berselebrasi secara berlebihan. Salah satu contohnya berlari keliling lapangan. Selebrasi gol diminta tetap di dalam lapangan.
Kendati demikian Bima tak menutup mata dan telinga. Selebrasi yang dirasa kurang pas, diminta tak dilakukan. Pelatih 47 tahun ini akan mengedukasi pemain soal selebrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya kita beri kebebasan, main dengan selebrasi. Silakan mereka memilih, yang paling terpenting adalah mereka tidak melakukan selebrasi yang berlebihan," kata Bima, Rabu (15/11).
"Soalnya mereka joget, ya. Nanti mungkin kita akan berikan edukasi buat mereka supaya tidak menimbulkan bermacam pandangan dari masyarakat luas," ujarnya di Gelora 10 November.
Selebrasi gol pemain Indonesia U-17 jadi sorotan setelah Arkhan Kaka joget terminator setelah membobol gawang Panama, Senin (13/11). Ada yang suka, ada juga yang tak suka.
Bagi yang tidak suka, selebrasi berupa joget yang viral di media sosial itu, dinilai berlebihan. Apalagi posisinya Indonesia menyamakan kedudukan dan bukan mencetak gol keunggulan.
Sejatinya ada beragam cara selebrasi yang terjadi selama Piala Dunia U-17 2023. Hanya saja selebrasi Kaka jadi sorotan mengingat posisi Indonesia U-19 tidak dalam kemenangan.
(abs/abs/jun)