Arkhan tidak diragukan lagi jadi salah satu pemain terpenting Timnas Indonesia U-17 di fase grup. Koleksi dua gol penyerang Persis Solo itu jadi buktinya.
Insting mencetak gol dan daya jelajah yang tinggi jadi kelebihan remaja kelahiran Blitar, Jawa Timur, ini. Jika potensi Arkhan bisa dimaksimalkan, Timnas Indonesia U-17 punya potensi menjungkalkan Maroko di laga penentuan.
Arkhan bukan hanya punya kecepatan. Ia juga punya kemampuan mencari posisi dan sundulan yang mumpuni seperti yang diperlihatkannya saat membobol gawang Ekuador dan Panama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukungan dari lini kedua pun harus bisa lebih maksimal diberikan untuk Arkhan Kaka. Tugas itu akan diemban oleh Rizki Afrisal, Jehan Pahlevi, atau Amar Brkic yang akan mengisi peran sebagai penyerang sayap.
Maroko saat ini memang menempati peringkat kedua klasemen grup A dan berada di atas Timnas Indonesia U-17. Namun hal itu tidak lantas membuat Maroko lebih superior ketimbang Indonesia.
Saat menang atas Panama, Maroko kalah dalam penguasaan bola dan Panama juga unggul dalam hal melepaskan tembakan tetapi buruk dalam penyelesaian akhir sehingga harus kalah 0-2.
Ketika kalah dari Ekuador, konsentrasi pemain belakang Maroko juga tampak bermasalah. Gol dari titik penalti yang dieksekusi penyerang Ekuador Michael Bermudez tidak lepas dari kesalahan di kotak 16 pas.
Gol kedua Ekuador yang dicetak Bermudez juga lagi-lagi tercipta karena kesalahan pemain belakang Maroko. Kurang tenangnya pemain belakang Maroko bisa menjadi celah untuk Timnas Indonesia U-17 membuat kejutan di laga terakhir.
(jal/sry)