Jakarta, CNN Indonesia --
Rasanya ada yang janggal ketika membaca sejumlah komentar penggemar Timnas Indonesia yang menyepelekan Piala AFF ketika Timnas Indonesia terlihat makin mentereng dalam persaingan di level Asia pada Piala Asia lalu.
Timnas Indonesia berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk kali pertama. Meski akhirnya dilumat Australia dengan skor 0-4, Timnas Indonesia dianggap bisa pulang dengan kepala tegak.
Agresivitas, semangat juang tinggi, rasa tak mau menyerah, kepercayaan diri. Semua itu tampak dalam wajah-wajah pemain Timnas Indonesia ketika menghadapi Australia yang punya peringkat dunia 100 tingkat lebih di atas mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timnas Indonesia sebagai negara yang termasuk jajaran peringkat terendah di antara kontestan Piala Asia. Namun Skuad Garuda tidak rendah diri dan tak merasa inferior di hadapan musuh-musuhnya.
Irak, Jepang, dan Australia yang masuk jajaran tim kuat Asia sudah merasakan kegigihan dan kengototan Timnas Indonesia. Meski baru sampai level merepotkan dan belum bisa mengalahkan, Timnas Indonesia dianggap punya potensi untuk lebih berkembang menjadi kekuatan baru di Asia.
Menimbang usia muda skuad Timnas Indonesia, lalu kemudian muncul harapan yang membumbung tinggi. Bukan hanya sekadar berbicara di level Asia, tetapi Timnas Indonesia diharapkan bisa membidik level dunia.
Berkembangnya peserta Piala Dunia dan bertambahnya jatah negara Asia di masa depan turut membuka lebar peluang untuk itu dibanding masa-masa sebelumnya. Terlebih saat ini pemain-pemain Timnas Indonesia banyak yang berkiprah di kompetisi Eropa yang selama ini dianggap sebagai tempat terbaik sepak bola di muka bumi ini.
Namun di tengah-tengah euforia kegembiraan dan optimisme tersebut, ada yang menganggap persaingan level Asia Tenggara seolah tak lagi perlu dipandang. Kehadiran Piala AFF jadi diremehkan. Padahal trofi tersebut belum pernah dimenangkan.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Beberapa narasi yang berkembang di pendukung Timnas Indonesia saat ini adalah mengabaikan persaingan di level Asia Tenggara ketika sudah menatap persaingan di level Asia. Istilahnya, level Asia Tenggara sudah bukan area bermain Timnas Indonesia lagi karena level Skuad Garuda sudah meningkat.
Padahal persaingan di Asia Tenggara dan persaingan di tingkat selanjutnya yaitu Asia dan Dunia adalah hal yang selaras sejalan, bukan hal yang bertolak belakang.
Ajang Piala AFF sebagai barometer kekuatan Asia Tenggara tidak tumpang tindih pelaksanaannya dengan Piala Asia atau kejuaraan lain yang punya level di atasnya. Bila kompetisi keduanya tumpang tindih, barulah dua hal tersebut bisa dicap label sebagai pilihan yang harus dipilih salah satu dan mengorbankan lainnya.
Timnas Indonesia sudah menunjukkan diri bahwa mereka tidak inferior terhadap tim-tim yang di atas kertas ada di atas mereka di kawasan Asia.
Karena itu, kini saatnya menunjukkan bahwa Timnas Indonesia memang superior dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara. Dan hal yang bisa jadi bukti sahih adalah trofi Piala AFF.
Sebagai tim yang selalu menganggap dan dianggap jadi kekuatan utama di Asia Tenggara, tak pernah juara Piala AFF adalah sebuah noda. Kegagalan itu yang kemudian seharusnya saat ini dituntaskan, bukan malah berpaling dengan dalih sudah fokus ke level Asia seperti yang diutarakan sejumlah penggemar.
 Timnas Indonesia belum pernah juara Piala AFF. (REUTERS/THAIER AL-SUDANI) |
Tantangan terberat Timnas Indonesia untuk tampil dengan kekuatan penuh di Piala AFF adalah jadwal Piala AFF yang ada di akhir tahun saat kompetisi Eropa masih berlangsung. PSSI bisa mengambil peran dengan melakukan lobi agar ke depan turnamen ini digelar di pertengahan tahun atau digelar di tiap FIFA Matchday seperti halnya UEFA Europa League.
Namun terlepas siapapun pemain yang ada di skuad Timnas Indonesia, Piala AFF tetap penting dalam pembentukan mental Timnas Indonesia. Target juara Piala AFF adalah bentuk beban dan harapan yang butuh diberi jawaban di tengah-tengah upaya Timnas Indonesia menyeruak ke level Asia dan Dunia.
[Gambas:Video CNN]