Jakarta, CNN Indonesia --
Iran akan melawan Jepang pada babak delapan besar Piala Asia 2023, Sabtu (3/2). Laga ini bak partai final karena mempertemukan tim terkuat di Asia.
Jepang dan Iran adalah dua tim dengan peringkat tertinggi di Asia. Timnas Jepang berada di urutan ke-17 dalam ranking FIFA sedangkan Iran di posisi ke-21.
Jika merujuk peringkat dunia, maka layak bagi Iran dan Jepang sebagai dua negara pengisi final ideal di Piala Asia 2023. Skenario itu bisa saja terjadi jika keduanya sama-sama berstatus juara grup di babak penyisihan karena bakal berada di jalur yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, hanya Iran yang keluar sebagai juara grup sebagai yang tertinggi di Grup C sedangkan Jepang adalah runner-up Grup D. Skenario pun berubah dan mereka akhirnya bertemu di perempat final.
Bersua lebih awal bukan kabar baik bagi kedua kubu masing-masing karena harus berusaha ekstra keras dibandingkan sebelumnya. Kebetulan, di fase grup hingga babak 16 besar Iran dan Jepang menghadapi tim yang secara peringkat cukup jauh di bawah mereka.
Di Grup C, lawan terberat Iran secara peringkat adalah Uni Emirat Arab yang berada di urutan ke-64 dunia. Kemudian, Team Melli melawan Palestina dan Hong Kong yang lebih jauh lagi soal ranking.
Begitu juga dengan Jepang di Grup D. Lawan dengan peringkat terdekat adalah Irak (63). Kemudian melawan Vietnam (94), dan Indonesia (146).
Namun menghadapi lawan-lawan dengan peringkat lebih rendah, bukan berarti Iran dan Jepang melalui jalan yang mulus. Iran yang mampu menyapu bersih fase grup, sempat kesulitan di babak 16 besar karena menentukan kemenangan atas Suriah lewat drama adu penalti.
Begitu juga dengan Jepang. Tim Samurai Blue sempat terjungkal di tangan Irak karena kalah 1-2. Kondisi ini membuat Jepang dan Iran sedianya sama-sama tidak sempurna di Piala Asia 2023.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Jepang sebagai salah satu favorit juara, ternyata menemui jalan yang tak sepenuhnya mulus. Selain sempat dikalahkan Irak, mereka juga gagal meraih status clean sheet dalam empat laga di Piala Asia 2023.
Gawang yang dijaga oleh kiper Zion Suzuki itu selalu berhasil dibobol lawan termasuk Timnas Indonesia. Gol terbanyak ke gawang Jepang dicetak oleh Vietnam dengan dua kali dijebol.
Jika memperhatikan cara Jepang dibobol lawan, maka gol hampir selalu bersarang di gawang Suzuki dari skema bola mati. Hanya lawan Irak, proses gol tercipta dari permainan terbuka.
Saat melawan Timnas Indonesia, proses gol diawali oleh lemparan jauh Pratama Arhan. Barisan pertahanan Jepang terlihat tidak awas dengan pergerakan tiba-tiba Sandy Walsh dari samping. Suzuki juga tidak sigap membendung tendangan Sandy.
Begitu juga ketika dibobol Bahrain di babak 16 besar. Ada miskomunikasi antara Suzuki dengan Ayase Ueda ketika hendak menyelamatkan bola yang berawal dari tendangan pojok.
Kelemahan seperti itu dapat berbahaya bagi mereka saat melawan Iran. Tentu kesalahan yang dilakukan Jepang dapat dengan mudah dimanfaatkan Iran yang bermain lebih klinis dibandingkan lawan-lawan Jepang sebelumnya.
Terlebih Iran punya kekuatan fisik yang relatif merata di semua lini. Di Piala Asia 2023, Iran jadi tim dengan rata-rata postur paling tinggi dibandingkan tim lain (183,81 cm) dan begitu juga dengan berat badan (79,35 kg).
[Gambas:Video CNN]
Sedangkan Jepang berada di peringkat kesembilan terkait tinggi badan dan urutan ke-13 ihwal berat badan. Dari aspek fisik, jelas Jepang kalah jauh dari Iran.
Karena itu Jepang mesti mencari cara membongkar kelemahan Iran. Tim besutan Hajime Moriyasu itu bisa mengandalkan kualitas teknikal yang lebih mumpuni berkat pengalaman sebagian besar pemain berkarier di Eropa. Ada 20 pemain Jepang yang berstatus pemain klub Benua Biru yang dibawa ke Piala Asia 2023.
Terbiasa main di Eropa sekaligus menghadapi pemain dengan fisik yang lebih kuat menjadikan Jepang bisa tetap tampil percaya diri. Mereka bisa belajar dari kekalahan lawan Irak sebagai tim yang secara karakter permainannya serupa seperti Iran.
Belum lagi dengan fakta bahwa Iran dipastikan tanpa top skor mereka, Mehdi Taremi yang diganjar kartu merah akibat mendapat dua kartu kuning. Ini dapat jadi kesempatan bagi Jepang untuk memanfaatkan situasi sekaligus membuka jalan menuju semifinal.