Jepang sebagai salah satu favorit juara, ternyata menemui jalan yang tak sepenuhnya mulus. Selain sempat dikalahkan Irak, mereka juga gagal meraih status clean sheet dalam empat laga di Piala Asia 2023.
Gawang yang dijaga oleh kiper Zion Suzuki itu selalu berhasil dibobol lawan termasuk Timnas Indonesia. Gol terbanyak ke gawang Jepang dicetak oleh Vietnam dengan dua kali dijebol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika memperhatikan cara Jepang dibobol lawan, maka gol hampir selalu bersarang di gawang Suzuki dari skema bola mati. Hanya lawan Irak, proses gol tercipta dari permainan terbuka.
Saat melawan Timnas Indonesia, proses gol diawali oleh lemparan jauh Pratama Arhan. Barisan pertahanan Jepang terlihat tidak awas dengan pergerakan tiba-tiba Sandy Walsh dari samping. Suzuki juga tidak sigap membendung tendangan Sandy.
Begitu juga ketika dibobol Bahrain di babak 16 besar. Ada miskomunikasi antara Suzuki dengan Ayase Ueda ketika hendak menyelamatkan bola yang berawal dari tendangan pojok.
Kelemahan seperti itu dapat berbahaya bagi mereka saat melawan Iran. Tentu kesalahan yang dilakukan Jepang dapat dengan mudah dimanfaatkan Iran yang bermain lebih klinis dibandingkan lawan-lawan Jepang sebelumnya.
Terlebih Iran punya kekuatan fisik yang relatif merata di semua lini. Di Piala Asia 2023, Iran jadi tim dengan rata-rata postur paling tinggi dibandingkan tim lain (183,81 cm) dan begitu juga dengan berat badan (79,35 kg).
Sedangkan Jepang berada di peringkat kesembilan terkait tinggi badan dan urutan ke-13 ihwal berat badan. Dari aspek fisik, jelas Jepang kalah jauh dari Iran.
Karena itu Jepang mesti mencari cara membongkar kelemahan Iran. Tim besutan Hajime Moriyasu itu bisa mengandalkan kualitas teknikal yang lebih mumpuni berkat pengalaman sebagian besar pemain berkarier di Eropa. Ada 20 pemain Jepang yang berstatus pemain klub Benua Biru yang dibawa ke Piala Asia 2023.
Terbiasa main di Eropa sekaligus menghadapi pemain dengan fisik yang lebih kuat menjadikan Jepang bisa tetap tampil percaya diri. Mereka bisa belajar dari kekalahan lawan Irak sebagai tim yang secara karakter permainannya serupa seperti Iran.
Belum lagi dengan fakta bahwa Iran dipastikan tanpa top skor mereka, Mehdi Taremi yang diganjar kartu merah akibat mendapat dua kartu kuning. Ini dapat jadi kesempatan bagi Jepang untuk memanfaatkan situasi sekaligus membuka jalan menuju semifinal.
(jal)