Jakarta, CNN Indonesia --
Real Madrid memang tidak lagi di kelas Los Galacticos (bertabur bintang), tapi kekuatan mereka di Liga Champions 2023/2024 tetap saja mengerikan.
Kengerian Madrid ini sudah dirasakan Napoli (Italia), Braga (Portugal), dan Union Berlin (Jerman) pada babak grup. Tiga kesebelasan itu luluh lantak disikat Madrid dalam laga kandang dan tandang. Kini RB Leipzig yang jadi sasaran korban berikutnya.
Duel Madrid versus Leipzig akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu pada Kamis (7/3) dini hari WIB. Ini adalah leg kedua, setelah leg pertama menang 1-0.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tandang bisa menang 1-0, isyarat bahwa tim asuhan Carlo Ancelotti ini siap menerkam di kandang. Faktanya, Madrid tidak pernah kalah dalam 28 laga terakhir.
Nacho dan kawan-kawan terakhir kali kalah di kandang pada musim lalu, 9 April 2023, saat melawan Villarreal.
Musim ini, Madrid sudah melakoni 38 laga. Dari jumlah itu, hanya dua kali Madrid tumbang. Dua kekalahan tersebut tercipta saat melawan Atletico Madrid.
Mesin gol Madrid juga terbilang merata. Tidak mengandalkan satu dua pemain saja. Jude Bellingham, Joselu, Vinicius Junior, dan Rodrygo sama tajamnya.
Sejauh ini Bellingham mengoleksi 20 gol, sedangkan Joselu dan Vinicius sama-sama mencetak 14 gol, sementara Rodrygo hanya terpaut satu gol, yaitu 13.
Pada saat yang sama rapor tandang Leipzig tak mentereng. Dalam 10 laga terakhir misalnya, tim asuhan Marco Rose ini 5 kali kalah, 2 kali imbang, dan 3 kali menang.
Hanya saja Leipzig punya sejarah bagus. Pada musim 2022/2023, mereka mengandaskan Madrid dua kali. Ini jadi bukti bahwa Madrid bukan lawan superior.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Musim lalu langkah RB Leipzig terhenti pada babak 16 besar. Sempat punya asa ketika imbang 1-1 kontra Manchester City, mereka malah dibantai 7-0 pada leg kedua.
Hal sama mungkin terulang. The Red Bulls kalah 0-1 di kandang dan berpotensi kembali dibantai saat tandang. Namun, Willi Orban dan kawan-kawan tak mau jadi keledai.
Keledai jatuh di lubang yang sama. Leipzig sebagai tim yang identik dengan banteng, tentu saja bukan keledai. Karenanya mereka tak ingin terjatuh lagi di babak 16 besar.
Bukan pekerjaan mudah memang. Mengandaskan Madrid di Bernabeu, hampir dibilang mustahil. Kemungkinannya tipis, dan sesuatu yang tipis tetap harus diperjuangkan.
Kekalahan 0-1 pada laga kandang dikaji dengan saksama oleh Rose. Pelatih 47 tahun ini juga tak ingin jatuh di lubang yang sama, dijungkalkan Madrid lagi.
Dalam sepak bola, tak ada pula eksakta. Bukan matematika. Hukum ini yang membuat asa Leipzig masih tinggi, meski sejarah dominan memperlihatkan Madrid punya segalanya.
 Gol Brahim Diaz jadi pembeda pada leg pertama antara Madrid dan Leipzig. (REUTERS/LISI NIESNER) |
Modal Leipzig sebelum laga ini adalah kemenangan 4-1 atas Bochum. Kemenangan ini sangat berarti, sebab sebelumnya sempat dilibas Bayern Munich 2-1.
Kebetulan pula tak ada pemain yang berhalangan hadir. Hanya Lukas Klostermann yang kondisinya meragukan dan diyani tak akan dimainkan oleh Rose.
Dari kubu Madrid, dua pemain dipastikan tak akan ambil bagian. Mereka itu Eder Militao and David Alaba. Kendati demikian absennya dua pemain ini tidak menjadi kendala.
Apakah Leipzig akan menjadi banteng di Santiago Bernabeu? Yang pasti Ancelotti sudah menyiapkan rencana jitu agar bisa melaju ke babak delapan besar.
Sebagai raja Liga Champions, dengan 14 gelar juara, Real Madrid punya mentalitas benua. Ini yang belum dimiliki Leipzig. Tinggal sekarang apakah keajaiban ada atau tidak.
[Gambas:Video CNN]