Musim lalu langkah RB Leipzig terhenti pada babak 16 besar. Sempat punya asa ketika imbang 1-1 kontra Manchester City, mereka malah dibantai 7-0 pada leg kedua.
Hal sama mungkin terulang. The Red Bulls kalah 0-1 di kandang dan berpotensi kembali dibantai saat tandang. Namun, Willi Orban dan kawan-kawan tak mau jadi keledai.
Keledai jatuh di lubang yang sama. Leipzig sebagai tim yang identik dengan banteng, tentu saja bukan keledai. Karenanya mereka tak ingin terjatuh lagi di babak 16 besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan pekerjaan mudah memang. Mengandaskan Madrid di Bernabeu, hampir dibilang mustahil. Kemungkinannya tipis, dan sesuatu yang tipis tetap harus diperjuangkan.
Kekalahan 0-1 pada laga kandang dikaji dengan saksama oleh Rose. Pelatih 47 tahun ini juga tak ingin jatuh di lubang yang sama, dijungkalkan Madrid lagi.
Dalam sepak bola, tak ada pula eksakta. Bukan matematika. Hukum ini yang membuat asa Leipzig masih tinggi, meski sejarah dominan memperlihatkan Madrid punya segalanya.
![]() |
Modal Leipzig sebelum laga ini adalah kemenangan 4-1 atas Bochum. Kemenangan ini sangat berarti, sebab sebelumnya sempat dilibas Bayern Munich 2-1.
Kebetulan pula tak ada pemain yang berhalangan hadir. Hanya Lukas Klostermann yang kondisinya meragukan dan diyani tak akan dimainkan oleh Rose.
Dari kubu Madrid, dua pemain dipastikan tak akan ambil bagian. Mereka itu Eder Militao and David Alaba. Kendati demikian absennya dua pemain ini tidak menjadi kendala.
Apakah Leipzig akan menjadi banteng di Santiago Bernabeu? Yang pasti Ancelotti sudah menyiapkan rencana jitu agar bisa melaju ke babak delapan besar.
Sebagai raja Liga Champions, dengan 14 gelar juara, Real Madrid punya mentalitas benua. Ini yang belum dimiliki Leipzig. Tinggal sekarang apakah keajaiban ada atau tidak.