ANALISIS

Shin Tae Yong Punya Massa, PSSI Pegang Kuasa

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Mar 2024 07:41 WIB
Shin Tae Yong mendapat dukungan massa untuk terus menjadi pelatih Timnas Indonesia, tetapi PSSI punya kewenangan menentukan juru latih Skuad Merah Putih.
Shin Tae Yong tak hanya punya tugas di Timnas Indonesia senior, tetapi juga di level U-23. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Menjadikan Piala Asia U-23 2024 sebagai salah satu tolok ukur nasib STY adalah hak penuh PSSI. Tapi ada langkah lebih bijak yaitu dengan menunggu hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 sesi Juni yang kebetulan juga bertepatan dengan bulan berakhirnya kontrak STY.

Timnas Indonesia akan menjalani fase terakhir putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Asnawi Mangkualam dan rekan-rekan bakal melawan Irak pada 6 Juni dilanjutkan menghadapi Filipina pada 11 Juni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kontrak STY yang diproyeksikan habis pada 30 Juni, maka menanti hasil dua pertandingan kualifikasi akan jadi keputusan yang lebih adil alih-alih 'palu' penghakiman diketuk setelah Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar mulai 15 April mendatang.

Seandainya Indonesia gagal total di Piala Asia U-23 dan STY langsung dipecat, bukan tak mungkin muncul tendensi negatif terhadap PSSI yang seolah ingin cepat-cepat melahirkan era baru dalam kepelatihan. Padahal masih ada momen pembuktian lainnya yaitu kualifikasi Piala Dunia.

Kesempatan Indonesia di kualifikasi piala dunia terbilang cukup besar. Sapu bersih kemenangan atas Vietnam membuka peluang tim Garuda menuju babak ketiga kualifikasi yang jadi pintu gerbang utama menuju putaran final Piala Dunia 2026.

Indonesia hanya butuh satu kemenangan dari dua pertandingan sisa untuk memastikan satu tempat di babak ketiga. Dan ini hanya bisa dilakukan di bulan Juni atau setelah Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung 15 April hingga 3 Mei.

Saat ini, STY sedang berada di atas angin. Gelombang suporter memberi dukungan penuh terhadap pelatih asal Korea Selatan itu. Teriakan 'Shin Tae Yong! Shin Tae Yong!' yang bergema nyaris di semua pertandingan Timnas Indonesia jadi bukti STY memegang hati massa.

Karena itu, sebaiknya PSSI tak menjadikan Piala Asia U-23 sebagai satu-satunya bahan kajian. Fokus pada pencapaian di Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah langkah ideal.

Terlebih lagi, ada kemungkinan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 juga tak mengerahkan kekuatan penuh. Ini disebabkan oleh dinamika dengan lobi-lobi antara PSSI bersama klub pemilik pemain.

Banner Testimoni

Klub tak punya kewajiban melepas pemain ke Timnas U-23 karena Piala Asia U-23 tak masuk ke dalam agenda FIFA. Karena itu, butuh pendekatan yang lebih persuasif dari PSSI agar klub bersedia mengirim pemain ke tim nasional.

Satu hal yang perlu dilakukan adalah lobi langsung yang dilakukan STY dengan klub untuk membicarakan pemain. Sayangnya, secara terbuka diskusi empat mata dan dari hati ke hati tidak pernah dilakukan STY.

Diskusi dengan klub selalu diwakili oleh PSSI. Sempat satu masa terjadi gesekan antara Timnas Indonesia dengan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll. Tapi persoalan diselesaikan dengan pertemuan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri dan Wakil Presiden Persija Ganesha Putra.

Tarik-ulur bisa saja kembali terjadi dalam konteks pemanggilan pemain untuk Piala Asia U-23 2024. Karenanya, PSSI semestinya menerima apapun hasil yang diraih oleh skuad Garuda Muda dalam turnamen itu dan tidak menjadikannya indikator tunggal dalam penentuan nasib STY.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER