ANALISIS

Shin Tae Yong Punya Massa, PSSI Pegang Kuasa

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Mar 2024 07:41 WIB
Shin Tae Yong menghadirkan hasil-hasil positif dalam laga Timnas Indonesia terkini. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong memasuki akhir periode kontrak masa jabatannya. PSSI memegang kendali penuh terhadap nasib STY di skuad Garuda.

Sejak resmi diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Desember 2019 lalu, STY terikat kontrak selama empat tahun hingga Desember 2023. PSSI kemudian memperpanjang kerjasama dengan juru taktik asal Korea Selatan itu selama enam bulan hingga Juni 2024.

Pertimbangan PSSI untuk menambah napas STY di Indonesia sangat jelas. Ada agenda padat nan besar yang dihadapi skuad Garuda pada separuh tahun ini. Piala Asia 2023 (2024), Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dan Piala Asia U-23 2024 jadi contoh agenda penting yang dimaksud.

Kepercayaan PSSI terhadap STY sejauh ini sudah dibayar dengan pencapaian impresif. Target lolos babak 16 besar Piala Asia 2023 sudah terpenuhi. Pola permainan secara umum dari Jordi Amat dan kawan-kawan di panggung tertinggi Asia juga mendapat banyak pujian.

Dukungan terhadap STY semakin deras. Ujaran 'STY Stay' terus menggelora. Menyikapi hal ini, PSSI memilih tetap pada prinsip awal: tak ada pembicaraan kontrak lebih lanjut sebelum Piala Asia U-23 2024.

Ketua PSSI, Erick Thohir menjadikan Piala Asia U-23 2024 sebagai salah satu tolok ukur nasib STY. Seperti Piala Asia senior, pihaknya juga menargetkan Timnas Indonesia U-23 lolos dari babak grup.

Shin Tae Yong kontraknya akan berakhir pada Juni 2024. (CNN Indonesia/Mundri Winanto)

Melaju ke fase gugur sedianya merupakan prestasi tersendiri karena Indonesia satu-satunya peserta yang berstatus debutan dalam turnamen level junior itu. Tapi sebenarnya, lolos ke babak 16 besar Piala Asia U-23 2024 tidak berarti apa-apa jika sudut pandang diperluas ke lingkup yang lebih besar.

Piala Asia U-23 2024 merupakan rangkaian kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024. Wakil Asia memiliki jatah maksimal empat tim yang bisa berlaga di pesta olahraga tertinggi dunia tersebut.

Tiga tim yang terdiri dari dua finalis dan satu pemenang semifinal mendapat masing-masing satu tiket ke Olimpiade. Sedangkan tim yang kalah di semifinal akan melalui babak playoff lebih dulu melawan peserta dari benua lain.

Artinya, Indonesia minimal harus bisa menembus babak semifinal jika ingin membuka kesempatan berpentas di Olimpiade. Oleh karena itu, lolos babak 16 besar yang ditargetkan PSSI terkesan tanggung meski nampak realistis menyusul status debutan.

Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>

Sebaiknya PSSI Tunggu Juni Sebelum Ketuk Palu Penghakiman STY


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :