Pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi bercerita tentang momen perjuangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Indonesia sempat dalam ancaman besar tak punya wakil di nomor ganda campuran pada Olimpiade Paris 2024. Hal itu lantaran tiga ganda campuran teratas yang dimiliki oleh Indonesia belum benar-benar berada dalam zona aman hingga dua bulan terakhir Race to Olympics ditutup.
"Ya, jujur aja sih, kemarin dengan posisi seperti itu memang perjuangannya harus enggak mudah. Posisinya memang di perbatasan. Naik turun. Naik turun. Yang jauh lebih buat saya sedikit khawatir memang kondisinya Rinov yang tidak dalam kondisi yang siap bertanding."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi naik turun. Performanya naik turun. Jadi sebenarnya bukan dari tekniknya. Motivasinya dia, semangatnya dia itu yang harus dibangkitkan. Bukan masalah teknik sebenarnya. Itu yang sedikit bikin khawatir," tutur Herry IP saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Rabu (17/4).
Herry IP memang mempersiapkan Rinov/Pitha untuk mengikuti lima turnamen beruntun di Eropa. Hal itu bahkan tergolong baru bagi dirinya sebagai pelatih dan semua itu dilakukan demi memburu poin Olimpiade.
Selain Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Rinov/Pitha juga menghadapi pesaing dari luar yaitu Robin Tabeling/Selena Piek dan Terry Hee Yong Kai/Jessica Tan Wei Han.
Dari lima turnamen yang ada, Rinov/Pitha juara di Spain Masters serta jadi runner up di Orleans Masters. Secara keseluruhan, Herry IP mengakui hanya dua target yang terpenuhi dalam lima turnamen yang diikuti.
Namun hal yang terpenting adalah misi merebut tiket Olimpiade akhirnya bisa diselesaikan oleh Rinov/Pitha.
"Di satu sisinya memang sedikit was-was juga. Kondisinya tidak dalam, menurut saya tidak dalam kondisi terbaiknya Rinov/Tari. Tapi ya itulah perjuangannya. Yang bisa di targetnya bisa dicapai dan dibantu juga banyak banyak apa ya, banyak tim dari tim ad hoc, dari psikolog, yang bantu."
"Tapi menurut saya terutama dari pemainnya sendiri sih motivasi mereka. Dan saya bilang, ya kalau kamu mau pasti bisa. Ternyata hasilnya ya sampai kemarin kejuaraan Asia itu bisa, walaupun kalah, mereka bisa lolos," ujar Herry IP.
(abs/ptr)