PIALA ASIA U-23 2024

5 Kelemahan Indonesia yang Perlu Dibenahi di Perempat Final

CNN Indonesia
Selasa, 23 Apr 2024 08:59 WIB
Di balik kabar positif Timnas Indonesia melangkah ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024, masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan anak asuh STY.
Rafael Struick belum mencetak gol, namun aktif membuka ruang. (Dok. PSSI)

3. Lini Depan Kurang Klinis

Lini depan Timnas Indonesia U-23 kurang klinis untuk sebagai juru gedor. Tugas utama sebagai pencetak gol pun belum ditunaikan dalam tiga pertandingan babak penyisihan.

Sosok sentral lini depan adalah Rafael Struick. Ia selalu jadi pilihan utama STY di garda terdepan. Hokky Caraka selalu jadi cadangan sedangkan Ramadhan Sananta terlanjur kena kartu merah di laga pertama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dari total lima gol yang dicetak Indonesia, tidak ada satupun yang hadir dari kaki penyerang. Meski demikian, pergerakan Rafael Struick cukup berbahaya bagi lawan dan sempat membuahkan penalti untuk Indonesia saat melawan Yordania.

4. Tarik-ulur Pemain dengan Klub

Piala Asia U-23 yang tak termasuk ke dalam agenda FIFA jadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Sebab tidak ada kewajiban klub untuk melepas pemain ke Garuda Muda.

Situasi ini membuat persiapan Piala Asia U-23 terbilang sempit, hanya dua pekan. Selain itu beberapa pemain juga menyusul ke Qatar setelah turnamen sudah dimulai. Tambal-sulam pemain pun terpaksa dilakukan.

Setelah Indonesia lolos ke perempat final, salah satu pemain yakni Nathan Tjoe-A-On juga harus kembali ke klubnya. Hal ini membuat STY perlu memutar otak untuk mencari jalan keluar.

Banner Testimoni

5. Stamina Pemain

Stamina harus jadi perhatian STY jelang perempat final Piala Asia U-23 2024. Jarak pertandingan hanya dua hingga tiga hari membuat pemulihan tak begitu leluasa.

Belum lagi dengan situasi iklim atau cuaca di lokasi turnamen yang tak menentu. Bermain di Timur Tengah dapat jadi rintangan tersendiri bagi mereka yang berasal di Asia Tenggara seperti Indonesia.

Selain itu, di fase gugur juga memungkinkan pertandingan bergulir hingga babak tambahan. Melawan raksasa Asia seperti Korea Selatan atau Jepang bakal sangat menguras energi dengan gaya permainan cepat mereka.

(ikw/nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER