WAWANCARA EKSKLUSIF

Mirwan Suwarso: Mimpi Como dan Asa Bawa Pemain Indonesia di Masa Depan

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Mei 2024 07:15 WIB
Mirwan Suwarso menceritakan ambisi-ambisi yang disusun oleh Como 1907 sejak berhasil memastikan diri lolos ke Serie A.
Como merangkak naik ke Serie A dari Serie D di 2019. (REUTERS/Ciro De Luca)

Apakah ada rencana mendatangkan Como untuk tur pramusim ke Indonesia dan membangun basis klub yang lebih besar?

Karena ini Serie A, jadi Fabregas sendiri sudah tahu upaya bisa lolos ke serie A saja harus kerja keras tiga kali lipat. Untuk itu dia minta tiga pra musim.

Jadi di awal yang dekat-dekat saja. Kedua dia ingin di Austria atau di Swiss karena ketinggian datarannya cocok dan temperatur tidak begitu panas. Kemudian banyak tim kompetitif yang sedang latihan di situ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami perlu bertemu dengan tim-tim seperti Atalanta, Borussia Dortmund supaya tim kami terbiasa bertemu tim tinggi.

Ketiga, dia ingin ke Marbella di Spanyol. Di sana juga banyak tim Eropa yang berkumpul di sana dan lebih mudah mencari lawan tanding.

Ini karena lompat dari Serie B ke Serie A berat sekali. Bahkan secara statistik, lebih dari 50 persen tim promosi akan langsung degradasi. Kemudian 75 persen tim promosi di serie A, setelah dua tahun akan degradasi.

Jadi kans untuk bertahan kecil sekali, mungkin cuma 25 persen. Karena itu kami ingin membangun tim yang kuat jangan sampai naik-turun dan persiapan harus tiga kali lebih keras dari pada sebelumnya.

Tapi kami juga tidak boleh lupa bahwa kami klub orang Indonesia. Apa saja yang bisa kami lakukan untuk Indonesia? Dari tahun lalu kami sudah mulai untuk sharing knowledge makanya ada Kurniawan dan Dani [Suryadi] di Como.

Soccer Football - Serie B - Como v Cosenza - Stadio Giuseppe Sinigaglia, Como, Italy - May 10, 2024 Como assistant coach Cesc Fabregas celebrates after being promoted to Serie A  REUTERS/Matteo GribaudiComo berhasil memastikan diri lolos ke Serie A di pekan terakhir. (REUTERS/Matteo Gribaudi)

Kurniawan belajar sebagai asisten pelatih di tim U-19. Dani belajar jadi analis bersama tim data terbaik di Eropa saat ini.

Kami mengambil pakar data dari Brighton, Ajax, Liverpool. Kami cukup diakui soal tim data. Jadi Dani kami harap bisa belajar banyak di sini.

Komitmen Grup Djarum juga ke tim wanita yang kerap dianggap terabaikan. Jadi mungkin kami akan mengalihkan program Garuda Select dari yang sebelumnya untuk ke tim wanita.

Kami mencoba menampung pemain wanita untuk bermain di tim wanita kami. Di tim wanita tidak ada kendala pemain non Uni Eropa seperti di tim pria.

Kemudian risiko untuk kami untuk menampung pemain Indonesia itu terbilang minim karena tidak ada degradasi dan sebagainya.

Kalau di Serie A, ketika kami ambil pemain Indonesia tapi tidak main karena kurang standar, kasihan pemain dan kasihan kami juga karena jatah pemain asing berkurang. Jadi kontribusi kami ke Indonesia di tempat yang bisa maksimal hasilnya.

Memasukkan pemain wanita itu trial terlebih dahulu atau rekrut langsung?

Kami mencoba mencari langsung pemain terbaik untuk main di tim kami. Target kami ingin meningkatkan kualitas tim wanita. Tim primavera kami masih di kasta kedua dan harus lolos ke kasta utama.

Sayangnya, di Italia untuk tim putra itu juga tidak bisa asal ambil pemain asing. Untuk tim primavera saja pemain asing di tim muda juga memakan kuota tim senior.

Kami tidak boleh ambil pemain di bawah 18 tahun. Kalaupun kami ambil misalnya [dari Indonesia] akan sulit bersaing dengan pemain dari Brasil atau Irlandia yang sudah main di timnas U-21 meski baru berumur 17 tahun.

Kami juga harus berhati-hati karena kami adalah tamu di negara orang. Itu yang membuat kami tidak bisa tiba-tiba 'menjajah' dengan membawa macam-macam ke sana. Itu yang membuat warga Como sangat bangga dengan keluarga Hartono sebagai pemilik klub.

Kami sangat tahu diri sebagai tamu di negara mereka. Kami menghormati mereka dan mencoba jadi bagian dari komunitas tanpa mengatur-atur.

Itu yang kami khawatirkan kalau orang Indonesia terlalu heboh dengan Como dan segala macamnya, khawatirnya fans di Como malah turn-off sama fans dari Indonesia.

Oleh karena itu kami ingin menjaga keseimbangan dengan membawa kepentingan yang banyak dari Indonesia karena itu prioritas kami, tapi juga menjaga kepentingan tuan rumah di Como. Kami tidak ingin merusak kebudayaan di Como.

Bagaimana proyeksi ke depan untuk Como? Apakah akan jor-joran seperti investor lain mendatangkan pemain bintang?

Yang harus kami lakukan adalah pengembangan usaha dulu. Tahun pertama kami di Serie B penjualan baju tidak sampai 35 ribu Euro.

Kami tidak punya infrastruktur sama sekali untuk menjual itu, tapi sekarang punya afiliasi 310 toko yang menjual barang-barang kami di Como saja.

Penduduk Como itu cuma 810 ribu, tidak sampai 1/30 Jakarta. Tapi dari 310 toko itu pemasukan kami dari 35 ribu Euro untuk penjualan baju langsung lompat ke 4 juta Euro.

Lalu kami juga ingin meningkatkan fans internasional. Jadi musim ini kami sudah menjual tiket pertandingan ke 122 negara yang 20 persennya pemasukan tiket dari luar negeri bukan dari Italia saja. Ada juga beberapa pertandingan yang 40 persen dari luar negeri penontonnya.

Como adalah salah satu tujuan wisata terbesar di Italia dan mayoritas dari Amerika kelas atas. Rata-rata mereka tahu Como karena ada rumah George Clooney, tempat syuting James Bond dan Star Wars.

Ke depannya akan merenovasi stadion yang di pinggir danau untuk menjadi salah satu destinasi turis besar di Como. Seharusnya pemasukan dari turis bisa menandingi atau melebihi tim sepak bolanya.

Jika itu terjadi maka cash flow akan lebih ringan dan tidak perlu suntikan dana dari grup lagi dan bisa berjalan sendiri.

Lucas Da Cunha (kiri) mencetak gol kemenangan Como saat melawan Catanzaro pada lanjutan Serie B di Stadion Nicola Ceravolo, Sabtu (6/4).Como punya ambisi bertahan di Serie A. (Dok. Como)

Saat ini kami masih minus 10-15 juta euro per tahun. Ini harus kami kecilkan sampai nol. Target di Serie A kami sudah mulai break even point dan tidak perlu meminta uang dari Indonesia lagi.

Untuk itu, tujuan utama kami dengan membeli dan menjual pemain secara efektif. Saat ini kami berusaha menjual 17 pemain yang ada dan menghasilkan dana besar.

Kami mulai menggelar camp sepak bola yang sedang berlibur di Italia, kami punya TV di Como juga yang menjual daerah wisata dan makanan di Como untuk turis.

Kalau bisa bertahan di Serie A, targetnya adalah untung 30 persen di atas biaya. Dalam lima tahun menjaga hal ini seharusnya kami bisa mempertahankan posisi di Liga Champions tanpa uang dari Indonesia lagi.

Kami sadar ini bisnis tapi bukan mengejar gengsi dan ego. Kami harus benar-benar bisa membuat bisnis ini berjalan sendiri. Kalau sudah sampai di situ barulah bisa rileks dan mendatangkan pemain Indonesia.

Kalau perlu tiga slot pemain asing untuk Indonesia semua. Tapi kami awal-awal ini ingin survive dulu di Serie A. Mungkin kejar dulu posisi 14, lalu 10, lama-lama posisi lima.

Tapi mentok di lima saja, kami tidak ingin mengejar scudetto karena itu terlalu ambisius. Persaingannya ratusan juta dollar.

Lolos Conference League saja sudah bagus itu. Mengejar posisi Atalanta dan Bologna saja tidak mudah. Saingannya banyak sekali.



(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER