Selama era kepelatihan Shin Tae Yong, Timnas Indonesia baru sekali kalah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), uji coba lawan Argentina.
Selain Argentina, ada lima laga lain yang pernah berlangsung di GBK, yaitu melawan Kamboja, Thailand, Vietnam, Brunei, dan Vietnam. Hasilnya tiga kali menang dan dua kali imbang.
Dengan fakta ini, bisa dibilang GBK masih bertuah bagi Timnas Indonesia. Namun, apakah tuah ini akan berlanjut saat menjamu Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 Juni nanti?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah mencatat, Indonesia sudah 13 kali bentrok dengan Irak. Dari 13 laga itu, tim Merah Putih dua kali menang. Sekali menang di Bangkok, Thailand, dan sekali di Senayan, Jakarta.
Kemenangan di GBK tercipta pada 3 September 2000. Itu tercipta pada laga final Piala Kemerdekaan edisi kedelapan. Sebelumnya pada babak grup kedua tim bermain imbang 1-1.
Karenanya duel di GBK pada 6 Juni nanti bisa menjadi sarana balas dendam. Kekalahan pada 2013 silam, plus dipermalukan 1-5 di Basra pada 16 November 2023 lalu sudah saatnya dituntaskan.
Memang tak mudah menaklukkan Singa Mesopotamia, julukan Irak. Dua kekalahan, di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023 (2024), bukti nyata Irak masih di atas Indonesia.
Untuk level U-23, Indonesia pun kalah. Dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 yang juga jadi tiket perebutan Olimpiade 2024, Indonesia juga terjungkal.
Namun semua itu tercipta di luar Indonesia. Jika bermain di GBK dengan penonton penuh dan atmosfer yang panas penuh yel-yel, belum tentu Irak bisa menaklukkan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan.
Sejak resmi dibuka untuk pertandingan Timnas Indonesia, GBK jadi saksi banyak tim kuat tumbang. Beberapa di antaranya Australia (1970), Uruguay (1974), dan Korea Selatan (1975).
Irak yang saat ini merupakan tim berperingkat ke-58 dunia bukan tidak mungkin tumbang di GBK. Potensi hal tersebut relatif terbuka, sebab GBK memang bertuah bagi Timnas Indonesia.
Baca artikel ini di halaman selanjtunya>>>