Jakarta, CNN Indonesia --
Zeng Zhiying memiliki cerita luar biasa sebagai atlet tenis meja putri Chile yang debut pada Olimpiade Paris 2024 di usia 58 tahun.
Debut dalam Olimpiade pada usia 58 bukan hal biasa bagi seorang atlet untuk level multievent terbesar di dunia ini.
Namun di balik pencapaian tersebut, Zeng Zhiying memiliki kisah fenomenal. Zeng bukan asli Chile, melainkan lahir di Guangzhou pada 1966.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zeng memiliki darah atlet tenis meja. Ibunya merupakan pelatih tenis meja dan saat itu pemerintah China menempatkan keluarga mereka tinggal di sebelah kompleks olahraga.
Di tangan ibunya Zeng masuk akademi elite pada usia 11 tahun. Dan di usia 16 tahun masuk ke dalam timnas tenis meja China.
"Begitu banyak pemain di China yang memiliki mimpi itu, karena sangat sulit untuk dicapai," kata Zeng dikutip dari CNN.
Akan tetapi, ketika penggunaan bet atau raket tenis meja dengan dua warna berbeda di kedua diperkenalkan pada 1986, dua tahun jelang Olimpiade 1988 di Seoul. Saat itu juga Zeng mengalami kemunduran dan pensiun dari profesional.
"Perubahan aturan sangat memengaruhi permainan saya. Saat itulah saya mengalami kemunduran besar dan meninggalkan tim nasional," tutur Zeng.
Keluar dari timnas China membuka jalan bagi cerita Zeng Zhiying. Pada 1989 dia menerima undangan melatih anak-anak sekolah di Arica, sebuah kota di bagian paling utara di Chile.
Di sana Zeng berbaur dengan komunitas China lain. Dia juga diperkenalkan dengan bisnis impor yang sedang berkembang dan memutuskan berhenti sebagai pelatih untuk mendalami bisnisnya itu.
Pada 2003 Zeng mulai kembali berlatih. Hasilnya, juara level nasional pada 2004 dan 2005. Namun kembali berhenti guna menemani putranya berlatih tenis meja.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Zeng Zhiying aktif kembali sebagai pemain untuk ketiga kalinya saat pandemi Covid-19. Melawan pemain pria dan memenangkan pertandingan itu membuat Zeng makin percaya diri.
Pada 2022 Federasi Tenis Chile mengumumkan menggelar Kejuaraan Tenis Meja Amerika Selatan 2023. Dia sempat ragu, tetapi seorang teman berhasil meyakinkan Zeng tampil dalam turnamern itu.
"Cari tahu apakah kamu bisa bertanding atau tidak. Jika tidak, setidaknya kamu tidak akan ragu. Saya pikir dia ada benarnya," tutur Zeng.
Pencapaian Zeng tidak main-main. Chile menempati urutan pertama dalam nomor beregu dan peringkat kedua pada tunggal putri serta ganda putri.
Pan American Games 2023 mengubah kehidupan atlet Zeng Zhiying. Setelah comeback menang 4-2 pada pertandingan pembuka, Zeng jadi pujaan baru di Chile.
Warga Chile memberikan julukan 'Tia Tania' atau Bibi Tania. Banyak juga penggemar tenis meja usia muda yang berhasrat menyaksikan 'nenek tenis meja'.
"Saya merasakan kasih sayang dari penggemar. Ditambah lagi, menjadi seorang nenek di usia 58 tahun adalah hal yang mungkin!" kata Zeng.
Presiden Cile Gabriel Bobic pun memberikan apresiasi atas kemenangannya yang luar biasa itu. Zeng meraih perunggu nomor beregu putri di Pan American Games 2023 bersama Daniela Ortega dan Paulina Vega.
Puncak kebahagiaan terbesar Zeng Zhiying adalah lolos ke Olimpiade pertamanya di Olimpiade Paris 2024 lewat turnamen kualifikasi di Lima, Peru, Mei lalu. Mimpi Zeng tampil di Olimpiade tercapai setelah 38 tahun.
Dia tidak bisa tidur pada malam sebelum laga penentuan. Pada match point, pikirannya jadi liar. Namun usai dapat poin terakhir, semua yang dia alami dalam olahraga tersebut meluap keluar.
"Ayah saya [92 tahun] bisa melihat putrinya lolos ke Olimpiade. Dulu, ia mengajak saya berlatih dan bertanding saat saya masih kecil dan kini di usia 57 tahun, saya berhasil. Saya berhasil," ujar Zeng.
[Gambas:Video CNN]