Sejauh ini negara-negara Arab atau negara Timur Tengah tidak pernah jadi tuan rumah Olimpiade. Kenapa negara Arab tidak jadi tuan rumah Olimpiade?
Olimpiade 2024 kembali ke Eropa, tepatnya di Paris, Prancis. Sebelumnya pada 2012, Olimpiade juga berlangsung di Benua Biru, di London, Inggris.
Setelah itu Olimpiade 'terbang' ke Amerika Selatan di Rio de Janeiro, Brasil, pada 2016 dan ke Tokyo, Jepang, pada 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini jadi kali ketiga Paris, Prancis jadi kota dan negara tuan rumah Olimpiade, menyamai torehan London, Inggris, dan Los Angeles, Amerika Serikat.
Dari 33 penyelenggaraan Olimpiade, tiga di antaranya dibatalkan karena Perang Dunia, Eropa jadi paling banyak menyelenggarakan multievent empat tahunan ini, 17 kali.
Disusul negara-negara Amerika dengan 8 kali, 4 kali di Asia, dan 3 kali di Oseania. Kendati Asia empat kali menggelar Olimpiade, namun tidak ada satu momen Olimpiade di negara di negara-negara Arab atau Timur Tengah.
Keempat kali Asia menggelar Olimpiade di Tokyo, Jepang, dua kali, satu kali di Seoul, Korea Selatan, dan satu kali di Beijing, China.
Tidak saja negara Arab atau Timur Tengah yang belum pernah menggelar Olimpiade, negara-negara Afrika juga belum berkesempatan jadi tuan rumah multievent paling besar di dunia ini.
Negara-negara Arab itu bukan tanpa upaya. Mesir pernah dua kali menawarkan Alexandria dan satu untuk Kairo sebagai kota tuan rumah, tetapi gagal jadi tuan rumah Olimpiade 1916, 1936, dan 2008.
Qatar juga dua kali menawarkan Doha sebagai tuan rumah Olimpiade 2016, 2020. Hanya saja kesempatan diberikan ke Rio de Janeiro dan Tokyo.
Sejauh in hanya Doha, Qatar sebagai negara Arab yang menawarkan diri menjadi calon kota tuan rumah Olimpiade.
Dikutip dari Reuters, Qatar masih berhasrat jadi penyelenggara Olimpiade. Kesuksesan menggelar Piala Dunia 2022 memberikan kepercayaan diri kepada Qatar kembali mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade.
Selain Qatar, Arab Saudi juga menaruh harapan besar diberikan kesempatan jadi tuan rumah Olimpiade, menurut laporan Insidethegames.
Pada Agustus 2022, Menteri Olahraga Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal Al Saud mengatakan ketertarikan Saudi jadi tuan rumah Olimpiade.
"Kami terbuka untuk berdiskusi dengan IOC mengenai [Olimpiade] ini di masa mendatang. Saya pikir Arab Saudi menunjukkan kami dapat menyelenggarakan acara semacam itu," ujar Al Faisal.
"Jelas, Olimpiade akan menjadi tujuan utama kami. Namun, kami terbuka untuk itu dan saya pikir kami bisa," kata Al Faisal menambahkan.
Cuaca panas di negara Arab atau Timur Tengah pada pertengahan tahun atau musim panas jadi salah satu pemicu tidak ada Olimpiade di sana.
Salah satu contohnya Qatar, yang harus menggeser Piala Dunia 2022 pada akhir tahun. Biasanya Piala Dunia berlangsung pada pertengahan tahun.
Tidak hanya itu, muncul juga isu gender yang jadi faktor negara Arab atau timur tengah belum menggelar Olimpiade.
Bagi sejumlah cabang olahraga, atlet wanita akan lebih nyaman dengan pakaian terbuka, tetapi budaya ini belum sepenuhnya diterima di negara-negara Arb atau Timur Tengah.