OLIMPIADE PARIS 2024

Profil Imane Khelif, Petinju Wanita yang Terlibat Kontroversi Gender

CNN Indonesia
Jumat, 02 Agu 2024 10:39 WIB
Petinju wanita asal Aljazair Imane Khelif bikin geger Olimpiade Paris 2024 setelah dituding sebagai transgender. Berikut profil Imane Khelif.
Imane Khelif bikin geger Olimpiade Paris 2024 usai kontroversi gender. (REUTERS/Isabel Infantes)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petinju wanita asal Aljazair Imane Khelif bikin geger Olimpiade Paris 2024 setelah dituding sebagai transgender. Berikut profil Imane Khelif.

Isu Khelif dituding sebagai petinju transgender. Salah satunya lewat potongan video aksi Khelif di atas ring yang begitu perkasa menghajar lawan.

Pada saat itu IOC melalui juru bicara Mark Adams menegaskan, Imane Khelif dan juga Lin Yu Ting dari Taiwan tetap terdaftar sebagai atlet wanita berdasarkan paspor. Meskipun keduanya memiliki kromosom XY seperti pria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun 'kasus' ini makin gencar setelah Imane Khelif bertanding melawan petinju Italia Angela Carini dalam kelas 66kg wanita, Kamis (1/8).

Carini yang terkena dua pukulan keras dari Imane Khelif setelah 46 detik bertarung akhirnya memutuskan mundur dari duel. Insiden itu membuat problem ini makin ramai.

Imane Khelif merupakan petarung kelahiran Tiaret, Aljazair. Dia juga saat ini berstatus sebagai duta UNICEF.

Dikutip dari FOX News, Khelif tumbuh di desa terpencil di Tiaret menjadi atlet tinju wanita. Ayah Khelif dilaporkan tidak menyetujui tinju untuk anak perempuan.

Namun niat kuatnya berlatih tinju tidak luntur. Khelif muda harus menjual besi tua untuk didaur ulang dulu guna bisa berlatih tinju.

Karier tinju Khelif dimulai dari kelas amatir pada usia 19 tahun saat tampil dalam Kejuaraan Tinju 2018. Saat itu dia menempati peringkat ke-17 yang disahkan Asosiasi Tinju Internasional (IBA), pada masa tersebut dikenal dengan AIBA.

Pada tahun berikutnya, Kejuaraan Dunia Tinju Wanita 2019, Khelif di peringkat ke-19. Khelif pun berkesempatan tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Tetapi perjuangannya terhenti di babak perempat final usai kalah dari petinju Irlandia, Kellie Harrington.

Usai Olimpiade 2020 pencapaian Khelif terus meningkat. Dia jadi runner up dalam Kejuaraan Dunia Tinju Wanita 2022 usai kalah dari Amy Broadhurst. Lalu meraih medali emas pada Kejuaraan Afrika 2022, Mediterranean Games, dan Arab Games 2023.

Setelah masa kejayaan itu, Imane Khelif diterpa kontroversi. Tepatnya pada ajang Kejuaraan Dunia Tinju Wanita 2023.

Khelif didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Tinju Wanita 2023 sebelum duel perebutan medali emas karena masalah gender. Presiden IBA Umar Kremlev membuat pernyataan kepada kantor berita Rusia TASS soal alasan mendiskualifikasi Khelif.

"Berdasarkan tes DNA, kami mengidentifikasi sejumlah atlet yang mencoba menipu rekan-rekan mereka agar menyamar sebagai wanita. Berdasarkan hasil tes, terbukti bahwa mereka memiliki kromosom XY. Atlet seperti itu dikeluarkan dari kompetisi," kata Kremlev.

Namun Komite Olimpiade Aljazair membuat pernyataan berbeda yang menyebut Imane Khelif didiskualifikasi karena alasan medis. Sedangkan media Aljazair melaporkan Khelif didiskualifikasi karena kadar testoteronnya tinggi.

"Ada beberapa negara yang tidak ingin Aljazair memenangkan medali emas. Ini adalah konspirasi dan konspirasi besar, dan kami tidak akan tinggal diam tentang hal itu," kata Khelif kepada TV Aljazair Ennahar.

Kontroversi Imane Khelif yang dituding transgender berlanjut ke Olimpiade Paris 2024. Pihak Olimpiade 2024 tidak sepakat dengan tuduhan IBA kepada Khelif.

Mark Adam menyebut IBA membuat kesalahan dalam pemeriksaan. Karena itu, semua atlet yang tampil di Paris, termasuk Khelif dan Yu Ting, sudah lolos dalam pengecekan gender.

"Kami telah melihat dalam laporan soal informasi yang menyesatkan tentang dua atlet wanita yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Kedua atlet tersebut telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun dalam kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA."

"Kedua atlet ini menjadi korban keputusan tiba-tiba dan sewenang-wenang oleh IBA. Menjelang akhir Kejuaraan Dunia IBA pada 2023 mereka tiba-tiba didiskualifikasi tanpa proses hukum," papar IOC.

[Gambas:Video CNN]

(sry/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER