Seberapa Minim Aturan Berpakaian Cabor Atletik Olimpiade?

CNN Indonesia
Selasa, 06 Agu 2024 09:09 WIB
Pakaian atlet-atlet putri dari cabang olahraga atletik umumnya berupa two piece athletic set. (REUTERS/Fabrizio Bensch)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakaian cabor atletik Olimpiade 2024 jadi sorotan karena kontingen Amerika Serikat menggunakan model baju minim. Bagaimana peraturan berpakaian cabor atletik Olimpiade?

Amerika Serikat mengumumkan pakaian untuk cabor atletik. Sorotan mengarah kepada atlet wanita yang menggunakan atasan tank top dengan celana yang terbilang minim. Sedangkan untuk atlet putra menggunakan atasan singlet dengan celana pendek hingga ke paha.

Mantan atlet lari Amerika Serikat, Lauren Fleshman menyatakan bahwa atlet hanya perlu fokus pada aspek keolahragaan begitu juga publik yang menyaksikannya. Ia tidak ingin ada anggapan yang menghakimi pakaian atlet yang berlomba.

"Atlet profesional harus mampu berkompetisi tanpa memikirkan terus-menerus pada kemaluan atau bagian-bagian yang rentan," tulis Fleshman, dikutip CNN.

Komentar berbeda disampaikan atlet lompat jauh Amerika Serikat, Tara Davis-Woodhall yang khawatir bagian vital atlet akan terlihat dengan pakaian yang terlalu minim di Olimpiade 2024. Namun sebenarnya, tidak ada regulasi yang spesifik untuk mengatur pakaian atlet saat berlomba.

"Tidak banyak regulasi yang mengatur pakaian atlet. Pakaian mereka hanya perlu bersih dan didesain tanpa menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak boleh transparan," tulis laporan CNN.

Seorang atlet bahkan diizinkan berlari tanpa sepatu. Ini pernah dilakukan oleh atlet Ethiopia, Abebe Bikila yang memenangkan medali emas nomor marathon tanpa alas kaki pada 1960 lalu.

Pakaian cabor atletik mengalami evolusi sejak Olimpiade pertama pada 1896 lalu. Kala itu, para peserta menggunakan celana pendek yang hampir menutup lutut dan sepatu kulit dengan sol datar.

Pakaian lebih sederhana dan teknikal baru populer pada 1960-an ketika perusahaan pembuat alat-alat olahraga meluncurkan berbagai produk yang mendukung para atlet untuk berlomba.

Seiring berjalannya waktu, pakaian atlet lari semakin ketat untuk meningkatkan aerodinamika saat berlari. Bahan pakaian juga semakin ringan untuk mendukung kecepatan lari setiap peserta.

(ikw/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK