Jakarta, CNN Indonesia --
Shin Tae Yong akan kembali punya asisten pelatih yang fokus mengurus ketajaman lini depan Timnas Indonesia, Yeom Ki Hun.
Bisakah Yeom Ki Hun membuat lini depan tim Merah Putih jadi klinis di depan gawang lawan? Jika berkaca dari periode 2021-2022 ada kans performa jajaran lini serang menajam.
Pada September 2021, Shin kedatangan dua asisten pelatih baru, Shin Sang Gyu dan Dzenan Radoncic. Mereka dihadirkan untuk menggantikan Kim-Hae-woon, Lee Jae-hong, dan Kim Woo-jae yang mundur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari dua asisten ini, Radoncic diberi tugas khusus untuk mempertajam kinerja barisan depan Timnas. Lini depan jadi perhatian, sebab saat itu Shin menilai tak ada striker yang menonjol.
Radoncic mulai bertugas menjelang Piala AFF 2020 (2021). Hasilnya, meski belum ada striker yang menonjol, 20 gol dilesakkan dalam delapan pertandingan Piala AFF 2020.
Salah satu peran kunci Radoncic adalah membangun lini serang yang tajam dalam Kualifikasi Piala Asia 2023 (2024). Dalam ajang ini Indonesia melesakkan sembilan gol dan lolos ke putaran final.
Sayangnya Radoncic mundur per 1 Oktober 2022. Saat itu Radoncic harus pulang ke kampung halamannya di Montenegro untuk mengurus sang ibu yang sakit. Selepas itu tak ada lagi pelatih khusus striker.
Kini, setelah 27 pertandingan selepas Radoncic pergi, Shin meminta tambahan asisten pelatih. Untuk tampil di fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Shin butuh asisten khusus striker.
PSSI sepakat. Pelatih khusus lini depan yang didatangkan Shin adalah mantan pemain timnas Korea Selatan, Yeom Ki Hun. Pria 41 tahun ini sempat melatih Suwon Samsung Bluewings.
Saat masih aktif sebagai pemain, Yeom berposisi sebagai winger atau striker. Total golnya bersama klub adalah 69 dari 420 laga dan lima gol dari 57 pertandingan bersama Korea Selatan.
Memang catatan golnya tidak istimewa, tetapi ia dikenal sebagai pemain depan yang cerdik. Kelebihan inilah yang ingin dimanfaatkan Shin untuk mempertajam 'paruh dan cakar' Garuda.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Mengingat kiprah Radoncic sebagai pelatih striker Timnas Indonesia, sama juga mengingat kembalinya Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan.
Dua penyerang ini dipanggil Shin Tae Yong atas saran Radoncic, juga asisten pelatih lainnya, utamanya Nova Arianto. Hasilnya, Dimas dan Dendy cukup lama bertahan di Timnas Indonesia.
Hanya dalam beberapa pertandingan terakhir keduanya mulai tersisih. Ini tak lain karena Shin punya nama-nama yang lebih menjanjikan, yakni pemain naturalisasi di Eropa.
Hadirnya Yeom otomatis pula membuat cara pandang Timnas Indonesia melihat lini depan akan berbeda. Setidaknya Shin jadi punya second opinion atau pendapat kedua soal pemanggilan pemain.
Pemain seperti Malik Risaldi, yang sempat dipanggil dan belum debut, bisa saja dipanggil lagi. Dimas dan Dendy tentu pula punya kesempatan masuk radar mantan penyerang Suwon Samsung ini.
Yeom dijadwalkan datang ke Indonesia bersama Shin pada 11 Agustus 2024. Artinya pula Yeom punya cukup waktu melihat langsung atau lewat siaran langsung jajaran pemain Indonesia di Liga 1 2024/2025.
Apalagi Timnas Indonesia akan tampil dua ajang yang berdekatan pada akhir tahun ini. Shin butuh banyak pemain untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala AFF 2024.
Untuk skuad Kualifikasi Piala Dunia 2026 mungkin tak akan banyak berubah, kecuali ada nama pemain yang menonjol di awal Liga 1. Namun untuk Piala AFF 2024 pasti akan ada nama-nama kejutan.
[Gambas:Photo CNN]
Ramadhan Sananta misalnya, yang kurang tajam bersama Timnas Indonesia racikan Shin, berpeluang jadi harapan. Ketajaman pemain Persis Solo ini bisa mendapat sentuhan lebih klinis.
Karena itu selama Agustus ini Yeom akan melakukan perburuan. Ia harus cepat beradaptasi dengan iklim sepak bola Indonesia, sebab pada 6 dan 10 September sudah tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Lawan yang akan dihadapi pun jagoan Asia, yakni Arab Saudi dan Australia. Tak bisa Indonesia hanya menguatkan sistem pertahanan di dua laga ini tanpa memikirkan ketajaman lini depan.
[Gambas:Video CNN]