Polemik Berlanjut, Federasi Korea Sindir Balik An Se Young

Polemik An Se Young dan Asosiasi Badminton Korea (BKA) berlanjut. Baru-baru ini BKA mengeluarkan pernyataan bela diri dan balas sindir sang atlet.

An Se Young menjadi sorotan setelah mengeluarkan pernyataan menghebohkan dalam konferensi pers usai raih emas tunggal putri Olimpiade Paris 2024.

Pebulutangkis 22 tahun itu mengaku kecewa dengan kinerja BKA yang diklaim telah mengabaikan cedera yang dialami. An Se Young menilai federasi terlalu mengeksploitasi ketimbang melindungi atlet dari cedera parah.

Kritik An Se Young menuai respons dari pemerintah Korea Selatan. Mereka berjanji akan menyelidiki masalah yang terjadi antara An Se Young dan BKA.

BKA sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait protes An Se Young. Federasi Badminton Negeri Ginseng itu mengklaim sudah melakukan prosedur penanganan cedera yang maksimal.

Federasi bulutangkis Korea juga menguraikan dana besar yang telah dikeluarkan untuk menangani cedera pergelangan kaki saat berlatih di Paris.

"Kami menghabiskan lebih dari 11 juta won untuk menyewa dokter yang ditunjuk An Se Young dan kami mendukungnya," penjelasan BKA dikutip News1.

"Kami khawatir cedera An Se Young akan terungkap dalam proses ini jadi kami bertindak cepat sambil menjaga keamanan menyeluruh," tambah keterangan tersebut.

Selain itu, BKA juga menegaskan tak bisa memperlakukan An Se Young secara khusus. Salah satunya tidak mengizinkan sang atlet ingin menggunakan sponsor sepatu yang berbeda dari pemain nasional lainnya.

"Itu bisa dianggap sebagai perlakuan khusus, jadi kami tidak dapat memberikan semua keinginan mereka. Kami mendukung mereka semampu kami."

"Kami tidak merasa kami telah lalai memberikan dukungan kepada atlet. Tampaknya kami memiliki standar yang berbeda," tambah keterangan KBA.

BKA seolah menyindir An Se Young ingin diperlakukan sama seperti bintang sepak bola Son Heung Min dan legenda ice skating Korea, Yuna Kim.

"Jika [An Se Young] dinilai dengan standar yang sama dengan Son Heung Min dan Yuna Kim, bukankah tak bisa dimungkiri bahwa itu kurang sepadan?"