Eko Yuli Irawan mendapat apresiasi dari netizen Indonesia meski gagal membawa pulang medali dari cabang olahraga angkat besi pada Olimpiade 2024.
Lifter senior asal Metro, Lampung, itu tampil di kelas 61 kilogram putra. Harapan meraih medali sempat muncul lantaran Eko mencatatkan beban 135 kg pada angkatan snatch kedua.
Meski gagal mengangkat beban 139 kg pada percobaan snatch ketiga, Eko menempati peringkat kedua di bawah Li Fabin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko dipastikan gagal menyumbang medali lantaran gagal dalam tiga percobaan di angkatan clean & jerk.
Tak ada medali dari Eko, namun netizen tetap bangga dengan kiprah sosok peraih empat medali Olimpiade tersebut.
Kata-kata 'terima kasih pak Eko' lantas seliweran di media sosial. Hal itu tak lepas dari karier gemilang Eko dalam cabang olahraga angkat besi yang turut mengangkat performa Indonesia dan mengharumkan nama bangsa dalam ajang multicabang seperti Olimpiade atau Asian Games.
"Terima kasih pak Eko kami bangga," tulis seorang pemilik akun mengomentari unggahan soal Eko di akun Instagram Kemenpora.
"Terima kasih pak Eko. Saya bangga dengan anda," timpal netizen lain.
Di aplikasi X pun ucapan 'terima kasih pak Eko' menjadi kata kunci yang cukup banyak dituliskan.
"Terima kasih pak Eko! You're legend!!!" tulis warganet.
"Terima kasih pak Eko. Ga semua atlet bisa mempertahankan konsistensi selama 5 olimpiade berturut-turut," kata pemilik akun lainnya.
Kisah heroik atlet 35 tahun ini di Olimpiade bermula pada 2008 ketika bisa membawa pulang perunggu di kelas 56 kg. Empat tahun berselang, ketika tampil di kelas 62 kg, Eko kembali membawa perunggu.
Medali Eko naik kelas pada 2016 dengan meraih perak. Sementara tiga tahun lalu pada Olimpiade 2020, perak kembali jadi persembahan untuk Merah Putih.
Perjuangan Eko pada Olimpiade 2024 jauh lebih berat dibanding empat edisi sebelumnya lantaran harus berkutat dengan cedera.
"Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," terangnya.
"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali. Tapi saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir," kata Eko menambahkan.
(nva/jun)