PABSI Ungkap Rahasia Rizki Raih Emas Olimpiade: Pelatnas Tak Putus
Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rosan Roeslani mengungkapkan rahasia di balik keberhasilan Rizki Juniansyah merebut emas Olimpiade Paris 2024.
Rizki mengakhiri penantian panjang Tim Angkat Besi untuk meraih emas Olimpiade. Di kelas 73kg, Rizki jadi yang terbaik dengan total angkatan 354kg. Ia unggul jauh, 8kg dari Weeraphon Wichuma yang meraih medali perak di nomor ini.
Rosan menilai salah satu kunci keberhasilan Rizki merebut emas Olimpiade adalah pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang tidak pernah terputus. Pelatnas angkat besi terus digelar sepanjang tahun, bukan sekadar dikumpulkan ketika multi event sudah ada di depan mata.
"Yang kita lakukan adalah mem-pelatnaskan atlet secara terus menerus, secara berkepanjangan. Walaupun awalnya ada perdebatan tetapi itu kita lakukan."
"Seperti Rizki, sudah ada di pelatnas sejak umur... Dia sudah ada di pelatnas 9-10 tahun, 7-8 tahun di pelatnas. Jadi pelatnas kita ini mayoritas adalah junior, bukan senior. Jadi 60 persen junior, 40 persen senior," tutur Rosan kepada CNN Indonesia TV.
Dengan pelatnas tak pernah putus dan komposisi yang menitikberatkan lifter junior, Rosan menilai regenerasi bisa berjalan dengan baik. Rosan pun menyatakan bahwa PABSI bersikap tegas untuk tidak memberikan perlakuan khusus. Semua lifter wajib berlatih di pelatnas.
"Kenapa [junior lebih banyak]? Untuk kesinambungan. Nah ini yang kita lakukan dan semua atlet dan pelatih harus ikut. Ada yang tidak ikut, kita keluarkan."
"Kami tegas dari awal, kalau ada yang tidak ikut, walaupun dia olympian pun, kami tidak ada pengecualian," kata Rosan.
Rizki Juniansyah sukses merebut medali emas kelas 73kg di Olimpiade Paris 2024. Sukses tersebut melengkapi tradisi medali Tim Angkat Besi yang sudah dirajut sejak Olimpiade Sydney 2000.
(ptr/har)