Polemik An Se Yong vs Federasi Korea Melebar ke Masalah Uang
Polemik An Se Young dan Federasi Bulutangkis Korea (BKA) berbuntut panjang. Kali ini masalah kedua kubu melebar ke masalah finansial.
An Se Young sebelumnya mengkritik pedas BKA dalam konferensi pers usai meraih medali emas tunggal putri Olimpiade Paris 2024.
Pebulutangkis 22 tahun ini mengungkit masalah penanganan cedera BKA yang kurang maksimal. Belakangan An Se Young juga mempermasalahkan aturan kerja sama sponsor yang diklaim merugikan atlet.
Dalam wawancara kepada Yonhap News baru-baru ini, An Se Yong juga membahas soal pembatasan sponsor yang bersifat personal. Hal ini dinilai sangat merugikan atlet.
"Saya rasa mestinya saya bisa mendapat kompensasi finansial yang cukup dari bulutangkis meskipun tidak datang dari iklan," kata An Se Yong.
"Saya harap mereka tidak melarang kontrak personal atlet dengan sponsor. Mereka harus membukanya lebar-lebar. Hal ini dapat jadi motivasi atlet tanpa diskriminasi. Jika semua diperlakukan sama, bukankah itu justru diskriminasi terbalik?" terang An Se Young menambahkan.
An Se Young sendiri telah terikat kontrak dengan Samsung Life Insurance selama empat tahun terakhir. Jadi peraturan BKA tidak berlaku untuknya.
Selain itu, An Se Yong juga mengkritik aturan BKA soal batasan gaji atlet. Federasi Korea diklaim membatasi gaji tahunan atlet hingga persentasi kenaikan gaji.
Berbagai tunjangan seperti uang hadiah kemenangan di kejuaraan bisa diberikan terpisah dari gaji tahunan. Namun, pendapatan iklan sudah termasuk dalam bonus pertandingan dan gaji tahunan atlet.
Dilaporkan bahwa An Se Yong mendapatkan gaji tahunan sebesar 50 juta won pada 2021 atau tahun pertamanya gabung dengan pelatnas BKA. Kenaikan gaji hanya senilai tujuh persen setiap tahun hingga tahun ketiga.
(jun/jun/nva)