Perkara An Se Young dengan Asosiasi Badminton Korea (BKA) kembali mengungkap masalah lain terkait senioritas.
Sebelumnya diketahui An Se Young harus memasang senar pada raket, mencuci baju, dan membersihkan kamar senior selama tujuh tahun lantaran berstatus sebagai pemain muda di pelatnas bulu tangkis Korea Selatan.
Dalam pemberitaan dari Osen yang diunggah Naver disebut pula hal buruk lain dalam kehiduapan senior dan junior di pelatnas bulu tangkis Negeri Ginseng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga merupakan praktik buruk yang sudah ketinggalan zaman, yaitu pemain harus benar-benar mematuhi pelatih tim nasional di pelatnas dan pemain junior harus mendapat izin dari pemain senior mereka jika mereka ingin berlatih pada malam hari," tulis Osen.
Selain permasalahan senior dan junior, kasus An Se Young juga menguak penanganan cedera yang tidak serius dan pemaksaan atlet bertanding dalam kondisi tidak fit.
Hal lain yang terekspos adalah soal pembatasan kontrak sponsor dan gaji yang minim.
An Se Young kemudian menjelaskan dalam unggahan Instagram bahwa dirinya tidak ingin permasalahan berlarut-larut. Yang diharapkan sang juara Olimpiade adalah perubahan demi perbaikan dan komunikasi transparan antara atlet dan BKA.
"Yang saya ingin ungkapkan adalah harapan soal hal-hal yang tidak masuk akal dan sudah dilakukan secara konvensional bisa berubah sedikit lebih fleksibel."
"Saya tidak mau ribut. Saya ingin mengatakan bahwa hal-hal ini harus diubah agar kita semua bisa berkembang bersama. Karena pengurus Asosiasi memegang kunci perubahan, saya harap mereka tidak menutup mata dan aktif bertindak," tulis An Se Young.
(nva/nva)