Jakarta, CNN Indonesia --
Laga pemungkas Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 akan dijalani Timnas Indonesia U-20 dengan menghadapi Yaman di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (29/9) malam. Duel ini adalah ujian skuad Garuda Nusantara yang sesungguhnya.
Indonesia trengginas di dua laga sebelumnya. Maladewa takluk 0-4 dan Timor Leste tumbang 1-3. Hasil ini sekaligus membawa Indonesia memimpin klasemen sementara dengan enam poin.
Situasi serupa juga dialami Yaman. Dua kemenangan beruntun lawan Timor Leste dan Maladewa membuat mereka mengemas enam poin, sama seperti Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaman menempel ketat Indonesia. Hanya selisih satu gol yang memisahkan mereka. Ini membuat pertandingan nanti malam adalah pertarungan adu kuat demi memperebutkan posisi puncak.
Sebab hanya juara grup yang berhak mendapatkan tiket langsung ke Piala Asia U-20 2025. Sedangkan tim yang finis di posisi runner up harus bersaing dengan peringkat dua dari grup lain.
Hanya ada lima dari 10 tim runner up kualifikasi yang berhak mendapatkan tempat di putaran final Piala Asia U-20 2025. Situasi ini, tentu tidak ingin dialami Indonesia karena ada risiko gagal lolos.
Karenanya, kemenangan adalah misi yang patut diusung oleh Jens Raven dan kawan-kawan meski dengan hasil imbang saja sudah cukup bagi Indonesia untuk mengamankan juara grup.
Persoalannya, sekadar mengincar imbang juga bukan perkara mudah karena bisa dibilang Yaman adalah rival terkuat Indonesia di fase kualifikasi kali ini. Torehan enam gol dari dua laga adalah bukti tim besutan Mohammed Hasan Ali Albaadani itu produktif.
Sebaran pencetak gol juga variatif. Ini adalah isyarat Yaman tak begitu terpaku pada satu sosok pemain untuk menjebol gawang lawan. Indonesia patut waspada.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Yaman punya lima pemain berbeda yang sudah mencetak gol dalam dua laga terakhir. Kini top skor mereka adalah Abdulaziz Awadh Masnom dengan dua gol.
Sisanya penyumbang gol dari Yaman juga sama-sama pemain depan ditambah sayap dan gelandang. Ini mirip seperti Indonesia.
Top skor Indonesia sejauh ini adalah Jens Raven dengan dua gol. Sisanya tersebar lima pemain lain dengan posisi yang beragam dari gelandang hingga sayap.
Meski selintas nampak sama, ada perbedaan karakter dari Yaman dan Indonesia dalam proses pembentukan gol. Indonesia cenderung mengandalkan kolektivitas sedangkan Yaman condong ke kualitas individu yang jadi senjata mematikan.
Ini terlihat dari pertandingan Yaman lawan Maladewa. Dua dari tiga gol Yaman tercipta dari aksi individu Anwar Al Turaiqi dan Essam Al Awami. Mereka punya kualitas dribel yang di atas rata-rata dan eksekusi bola yang klinis walaupun bukan seorang striker.
Anwar Al Turaiqi mencetak gol kedua lawan Maladewa. Pemain dengan posisi gelandang bertahan itu mengelabui dua pemain Maladewa sebelum melepaskan tembakan mematikan ke sudut kanan.
Kemudian gol Essam Al Awami sebagai penutup kemenangan adalah salah satu gol terbaik di kualifikasi. Dari jarak puluhan meter sisi kanan lapangan, ia melakukan tendangan 'pisang' yang tak mampu dibendung oleh kiper.
Hal-hal seperti ini harus ditangani oleh Indonesia. Tak boleh ada pemain Yaman yang diberi ruang gerak dan tembak dengan leluasa.
 Jens Raven bakal jadi andalan Indonesia untuk membobol gawang Yaman. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
Selain itu, kemampuan manajerial Indra Sjafri juga diuji dalam laga ini. Jeda satu hari setiap laga bukanlah waktu ideal untuk memulihkan kondisi fisik pemain dan meramu strategi.
Sempitnya waktu membuat Indra Sjafri harus efisien dalam menerapkan strategi, termasuk menyusun formula yang tepat untuk menghadapi lawan.
Keunggulan selisih gol Indonesia atas Yaman juga berarti besar. Dengan posisi bakal aman hanya berbekal hasil imbang, beban Timnas Indonesia U-20 tidak akan sebesar bila mereka maju ke laga ini dengan kondisi wajib menang.
Dengan memperhatikan gaya lawan dan fokus pada setiap aspek yang direncanakan tim, besar harapan bagi Indonesia dapat mengamankan satu tiket ke putaran final Piala Asia U-20 2025.
[Gambas:Video CNN]