Jakarta, CNN Indonesia --
Persija Jakarta masih punya asa meraih gelar juara Liga 1 2024/2025 asal bisa mengalahkan Maluku United (Malut) United di Stadion Kei Raha Ternate, Sabtu (28/12).
Saat ini Persija bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 28 poin dari 16 laga. Selisih poin Persija dengan pemuncak klasemen Persebaya Surabaya adalah sembilan poin.
Yang selalu jadi rumus perburuan gelar juara, kendati tak tertulis, jangan sampai tertinggal dua digit poin dari pemuncak klasemen. Saat itu terjadi, kans akan menipis walau tak mustahil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasarnya, berharap rival yang sedang di puncak kalah empat kali agar poin bisa setara, jarang terjadi. Karena itu Persija harus mengamankan dirinya sendiri dalam perburuan gelar juara.
Salah satu rintangan yang harus dituntaskan Macan Kemayoran sebelum setengah putaran kompetisi adalah menang atas Malut United. Imbang, apalagi kalah, tanda-tanda pupus asa.
Setelah jeda pertengahan musim ini, kekuatan kontestan kompetisi akan semakin solid. Apalagi ada bursa transfer yang bisa mengubah komposisi kekuatan setiap tim.
Masalahnya, rapor tandang tim asuhan Carlos Pena itu tak kinclong. Dari delapan laga tandang sebelumnya, berakhir dengan empat kali kalah, dua kali imbang dan menang.
Laga tandang yang berakhir dengan kemenangan hanya tercipta saat melawan tim papan bawah, yakni Semen Padang dan PSIS Semarang. Persija payah saat main tandang.
Lawatan terakhir contohnya, melawan Bali United, berakhir kekalahan 1-3. Soliditas dan kegarangan Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan saat tandang seperti luntur.
Psikologis semacam ini tidak bisa dianggap biasa. Dengan posisi saat ini, punya peluang merusak kenyamanan Persebaya dan Persib di puncak klasemen, Persija tak boleh terpeleset.
Jika Persija masih ingin berburu gelar juara musim ini, bonus akhir tahun harus digapai. Ini saatnya bagi klub kelahiran 1928 ini untuk menunjukkan taringnya masih ada untuk gelar juara.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Ambisi Persija boleh saja tinggi, tetapi Malut United tak kalah motivasi. Tim asuhan Imran Nahumarury ini menyambut Persija dengan modal mengalahkan PSIS Semarang.
Pekan lalu, Malut United unggul 3-1 atas Laskar Mahesa Jenar di Stadion Jati Diri. Kemenangan ini membuat kepercayaan diri Yakob Sayuri dan kawan-kawan terkatrol lumayan tinggi.
Apalagi musim ini Malut United belum pernah kalah di Stadion Kei Raha. Sejak kembali bermain di stadion berkapasitas 15 ribu tempat duduk ini pada November, poin selalu diraih.
Malut United menang 3-0 atas Persis Solo dalam laga kandang pertama di Kei Raha pada musim ini, lantas bermain imbang 1-1 dengan Dewa United, dan imbang 2-2 dengan PSM Makassar.
Bagi kedua tim, Persija dan Malut United, ini adalah duel pertama di Liga 1. Selaku 'senior' Persija tentu tak ingin dipermalukan 'anak baru' yang musim ini baru promosi ke kasta tertinggi.
Namun Malut juga ingin mencetak sejarah. Mengalahkan Persija akan menjadi nilai besar bagi anak-anak Malut United dalam merayakan Natal dan menyambut tahun baru 2025.
Sebaran gol Malut United pada musim ini juga merata. Tidak ada pemain yang terlalu dominan. Untuk sementara Jorge Correa menjadi pemain tersubur dengan torehan empat gol.
[Gambas:Photo CNN]
Pada saat yang sama striker Persija Gustavo Almeida sedang membara. Pemain asal Brasil ini sudah mengoleksi 11 gol. Terbaru, Gustavo melesakkan hattrick atau trigol ke PSS Sleman.
Konektivitas Gustavo dengan Riko Simanjuntak sudah mulai terbangun, seperti chemistry Riko dengan Marco Simic pada musim 2018, saat Persija juara Liga 1.
Soal konektivitas ini, Malut United punya mesin assist bernam Yakob. Sejauh ini Yakob sudah menyumbang tiga assist dan bisa menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan Persija.
Akankah Persija menang di Kei Raha, markas Malut? Tinggal bagaimana dorongan di dalam diri pemain Persija, apakah masih ingin berburu gelar juara atau mengamankan zona Asia saja.
[Gambas:Video CNN]