ANALISIS

Lilipaly, Gelora Api Senja, dan Wing Kiri Timnas Indonesia

Abdul Susila | CNN Indonesia
Jumat, 23 Mei 2025 08:45 WIB
Saat ini Stefano Lilipaly jadi pemain paling senior di Timnas Indonesia. Mampukah ia berkontribusi di skuad Garuda di usia 35 tahun?
Stefano Lilipaly bisa jadi solusi di posisi sayap kiri Timnas Indonesia? (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Saat kalah 1-5 dari Australia, Maret lalu, posisi penyerang kiri Timnas Indonesia diisi Ole Romeny. Biasanya posisi ini ditempati Ragnar Oratmangoen.

Ketika menang 1-0 atas Bahrain pada 25 Maret, Ragnar kembali mengisi pos kiri. Sayang Ragnar dipastikan absen saat melawan China (5/6) dan Jepang (10/6) karena sedang sakit.

Siapakah yang akan mengisi pos serang kiri? Lilipaly bisa menjadi opsi. Nama-nama lainnya yang juga punya kans adalah Egy Maulana Vikri, Yance Sayuri, Shayne Pattynama, juga Dean James.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dua musim terakhir, bersama Borneo FC, Lilipaly dominan main sebagai sayap kiri. Musim ini, sebagai contoh, Lilipaly hanya lima kali berperan sebagai gelandang serang. Sisanya jadi sayap kiri.

Umpan silang dan umpan terobosan Lilipaly juga menjanjikan. Lebih dari 120 umpan silang berhasil dilepaskan dan lebih dari 50 umpan kunci juga sukses dikreasikan.

Jika statistik jadi acuan, tentu saja Egy paling layak diberi kesempatan. Pemain kidal ini tampil impresif bersama Dewa United. Total 12 gol telah disarangkan ke gawang lawan.

Egy juga menjadi satu-satunya pemain lokal yang masuk daftar nominasi pemain terbaik Liga 1 2024/2025. Mantan pemain Lechia Gdansk itu bersaing dengan delapan pemain asing.

Adapun Yance, Shayne, dan Dean, bukan berposisi utama penyerang sayap kiri. Posisi utama mereka adalah bek sayap kiri. Namun ketiganya bisa bertransformasi dari bek menjadi penyerang.

Pemain lainnya, seperti Struick, Ramadhan Sananta, dan Septian Bagaskara juga punya kesempatan jadi pilihan sebagai winger kiri. Keduanya sering menempati pos ini di klubnya masing-masing.

Satu yang pasti, Lilipaly punya kematangan. Kolaborasinya dengan Thom Haye dan Joey Pelupessy sebagai sesama pemain berkepala tiga, punya alasan tegas untuk beringas.

Kini tinggal bagaimana Lilipaly menjawab kepercayaan. Apakah gelora api perjuangannya untuk Timnas Indonesia masih menyala? Jika api itu masih membara, daya juangnya akan menggelora selama pemusatan latihan.

Sekali lagi, usia bukan segalanya di sepak bola. Mungkin Lilipaly terbilang senja di tengah generasi muda Timnas Indonesia, tetapi kualitasnya tak boleh ikut uzur.

(jun/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER