Yance Sayuri sampai berdarah-darah berduel dengan pemain Jepang. Dia bersedih usai pertandingan, pemain Malut United itu tertangkap kamera terlihat menangis usai Timnas Indonesia dibantai Jepang 6-0. Emil Audero, Jay Idzes, Marselino Ferdinan dan Manajer Timnas Sumardji berusaha menenangkan Yance.
Tangis Yance mencerminkan beban yang dirasakan para pemain Timnas Indonesia. Mereka sadar permainan buruk dan kekalahan telak dari Jepang telah membuat masyarakat Indonesia kecewa. Jay Idzes sebagai kapten pun minta maaf.
Banyaknya kritikan yang dilontarkan fans Indonesia melalui media sosial adalah hal yang wajar. Kritikan itu bukan untuk memojokkan pemain, tapi harus dijadikan motivasi, karena harapan terhadap Timnas Indonesia saat ini sudah sangat besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kita bukan lagi bicara soal Piala AFF, tapi lolos ke Piala Dunia. Membayangkan kalau Indonesia bisa juara Piala AFF saja bisa bikin heboh masyarakat Indonesia, lalu apa jadinya kalau Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia.
Untungnya peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 masih ada. Anggap saja kekalahan telak dari Jepang sebagai tamparan penting, pelajaran berharga, dan pelecut motivasi agar menjadi lebih baik.
Patrick Kluivert juga harus berterima kasih kepada Jepang, yang menunjukkan bahwa Timnas Indonesia masih jauh dari level untuk bermain di Piala Dunia.
Kesempatan lolos masih ada, tapi semakin menipis. Kluivert harus realistis bahwa PR untuk memperbaiki Timnas Indonesia masih banyak. Waktu untuk menyelesaikan PR masih ada hingga Oktober sebelum babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Satu yang pasti, Timnas Indonesia punya kapasitas untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026. Tinggal bagaimana kita menyikapi tamparan telak dari Jepang ini, tinggal kita mau belajar dan memperbaiki atau tidak.
(har)