3. Kiper Kurang Cermat
Apabila Pakistan kembali memainkan Zeeyana sebagai kiper utama, Indonesia bisa sedikit beruntung. Kendati Zeeyana membuat sejumlah penyelamatan saat lawan Taiwan, namun beberapa kali juga melakukan kesalahan.
Zeeyana terlihat kurang cermat, di antaranya terburu-buru menendang bola sehingga arahnya tidak akurat dan sapu bersih yang kurang bagus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan-kesalahan itu bisa menjadi peluang gol bagi Timnas Putri jika mengantisipasinya dengan serangan balik cepat serta kombinasi serangan yang akurat.
4. Stamina Menurun
Stamina pemain Pakistan menurun pada menit-menit akhir. Ketika melawan Taiwan, Pakistan tertinggal 0-3 hingga menit ke-66. Namun sejak kebobolan 0-4 pada menit ke-86, gawang Zeeyana seperti mudah diberondong gol dengan empat gol tambahan.
Taktik ini bisa dimainkan pelatih Satoru Mochizuki. Pelatih asal Jepang tersebut bisa mengatur strategi timnya untuk tidak menghabiskan stamina hingga pertengahan babak kedua.
Pasalnya, saat stamina dan konsentrasi pemain pakistan menurun pada pengujung laga, serangan intensif Indonesia bisa membuahkan pesta gol.
5. Komunikasi Buruk
Saat Taiwan mencetak gol kedelapan melalui gol kedua He Jia Shiuan yang terjadi pada menit ke-90+2, terlihat komunikasi yang buruk antara lini belakang Pakistan dan kiper Zeeyana.
Sang pemain belakang tidak mengantisipasi bola umpan silang lawan lantaran mengira Zeeyana akan mengambil bola. Yang terjadi adalah, kedua pemain tidak melakukan clearance sehingga Jia Shiuan bisa mencetak gol.