Fokus seperti yang dikatakan Jens adalah hal penting. Bangkit dari kesalahan merupakan sesuatu yang harus dilakukan seorang atlet dalam pertandingan. Jauhkan pikiran negatif tentang hal yang sudah berlalu, dan bersiap menghadapi kesempatan yang ada.
Lawan di semifinal sudah barang tentu bakal mewaspadai Indonesia. Tak akan ada ruang kosong atau celah besar di daerah pertahanan karena mereka tahu tim Merah Putih terdiri dari pemain-pemain berkualitas.
Ada waktu istirahat yang cukup bagi para pemain untuk mendapatkan 'feeling' bertanding yang baik. Evaluasi dan relaksasi bisa berjalan segendang sepenarian menuju laga perebutan tiket final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersamaan dengan itu latihan mengasah ketajaman di tiap sesi yang ada tak bisa dianggap enteng.
Jens, Hokky Caraka, Rahmat, Victor, mungkin punya kans lebih dekat dengan gawang, namun pemain lain pun tetap memiliki peluang mendapat bola di kotak penalti atau area-area sepertiga akhir.
Dengan demikian beban mencetak gol tak cuma ada di pundak para penyerang. Kadek Arel atau Kakang Rudianto yang bertugas sebagai palang pintu bisa saja memberi sokongan ke kotak 16 lawan saat situasi bola mati.
Toni Firmansyah atau Robi juga punya peluang dari second line, serta lemparan ke dalam.
Sejatinya kepaduan sebagai tim sudah terjalin dan tercipta. Semua pemain terlibat dalam bertahan dan menyerang, hanya saja memang cakar Garuda masih belum seperti yang diharapkan untuk melukai lawan.
Kegagalan tampil buas pada dua laga terakhir menghadirkan tantangan mencetak gol pada laga semifinal. Tantangan ini memiliki hadiah besar berupa final atau bahkan gelar juara.
Bukan tidak mungkin gol-gol di semifinal, atau final, bisa saja jadi pembuka pintu bagi Jens atau pemain lain untuk masuk ke skuad Timnas Indonesia senior. Seperti yang diucap Erick Thohir, Patrick Kluivert sengaja menonton laga Timnas U-23 untuk memantau pemain guna kebutuhan FIFA Matchday September sebagai persiapan menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Oke setop dulu sampai di sini. Jangan berpikir jauh macam-macam. Fokus hadapi lawan, cetak gol, dan semoga hasil baik jadi hasil akhir pada laga semifinal, Jumat (25/7). Doa kami (para suporter) di nadimu (Timnas Indonesia)!.
(nva)