ANALISIS

Tambah Diaspora untuk Kualifikasi Piala Asia U-23, Ya atau Tidak?

Muhammad Ikhwanuddin | CNN Indonesia
Jumat, 01 Agu 2025 08:15 WIB
Apakah Timnas Indonesia U-23 butuh tambahan diaspora untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 yang berlangsung September mendatang?
Jadwal Timnas Indonesia U-23 di bulan September bakal bentrok dengan agenda timnas senior. (CNNIndonesia.com/Adi Maulana Ibrahim)

Sejauh ini sudah ada dua pemain diaspora muda yang resmi berstatus WNI. Mereka adalah Tim Geypens dan Dion Markx.

Tim Geypens berposisi sebagai bek kiri. Mungkin saja yang bersangkutan bisa dipasang sebagai gelandang seperti halnya Dony Tri Pamungkas. Namun hal ini belum terbukti di lapangan.

Sementara Dion Markx adalah bek tengah. Kebetulan pemain 20 tahun itu bisa pula jadi gelandang bertahan dan berpotensi besar jadi opsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan jadwal Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 (3-9 September) dan kalender FIFA Matchday (1-9 September), PSSI punya alasan kuat untuk memanggil dua pemain itu ke Indonesia.

Klub harus rela melepas pemain jika diperlukan membela tim nasional untuk agenda FIFA. Namun di saat yang sama, mereka bisa menolak jika pemainnya akan diturunkan di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 karena tak masuk kalender FIFA.

Di sinilah lobi-lobi yang punya kuasa harus berperan. Ketua PSSI, Erick Thohir harus bisa meyakinkan klub sebagai pemilik sah pemain agar mau merelakan sejenak.

Sebab FC Emmen punya jadwal pertandingan pada 6 September. Sedangkan TOP OSS punya agenda padat pula di waktu yang berdekatan.

Artinya, PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN) perlu menyiapkan sederet rencana alternatif termasuk skenario jika pemain diaspora tak bisa memenuhi tugasnya.

Tugas yang bisa dikerjakan adalah menggali potensi pemain dari kompetisi domestik. Kebetulan Super League 2025/2026 sudah dimulai pada Agustus dan bakal puasa selama kalender FIFA pada September.

PSSI semestinya tak akan menemui kesulitan berarti dalam memanggil pemain klub lokal. Mereka bahkan bisa menyelipkan nama-nama yang sebelumnya tak masuk ke daftar skuad Timnas Indonesia U-23. Salah satunya Rafael Struick.

Striker 22 tahun itu masih bisa membela Timnas Indonesia U-23. Eks striker Brisbane Roar itu juga bukan lagi berstatus pemain diaspora karena sudah berkarier di Indonesia bersama Dewa United.

Namun Struick harus mendapat izin dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert karena yang bersangkutan jadi langganan dipanggil di tim senior.

Sama halnya dengan Marselino Ferdinan. Pemain Oxford United itu adalah pemain diaspora yang masih bisa membela Timnas U-23. Namun dengan predikat pemain andalan di tim senior, agaknya Garuda Muda sudah bukan tempat baginya lagi.

(ptr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER