Suporter PSIM dan Persib Diduga Bentrok di Yogyakarta

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2025 12:26 WIB
Ilustrasi sepak bola. (AFP/JOE KLAMAR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kericuhan diduga melibatkan antar suporter PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Kota Yogyakarta, DIY, Minggu (24/8).

Gesekan ini pecah selepas laga pekan ketiga Super League 2025/2026 yang mempertemukan tuan rumah PSIM Yogyakarta dan Persib Bandung di Stadion Sultan Agung (SSA), Minggu (24/8).

Sejumlah rekaman video bentrok antarkelompok suporter ini juga viral di media sosial.

Plt Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi, mengatakan keributan ini terjadi di kawasan Lempuyangan, Danurejan, dan Tempat Khusus Parkir (TKP) Ngabean, Ngampilan.

Menurut dia keributan di wilayahnya terjadi setelah kelompok suporter dari Bandung bergeser dari SSA ke Yogyakarta. Menurut Gandung para kelompok dari Bandung itu juga sebenarnya tak sampai masuk stadion karena aturan larangan suporter away yang masih berlaku di Super League musim ini.

"Awalnya kejadiannya ya di lapangan hanya antarsuporter, dari Bandung sendiri enggak pakai logo [atribut klub sepak bola/suporter], enggak. Tapi memang sempat di Bantul di lapangan [stadion] itu yang dari Bandung memang enggak masuk," kata Gandung ditemui di Mapolresta Yogyakarta, Senin (25/8).

Insiden ini membuat kepolisian setempat mengerahkan pasukan Brimob. Alhasil, ada sekitar 190 orang dari kelompok suporter asal Bandung yang dievakuasi ke Mapolresta Yogyakarta dan Mako Brimob Baciro.

Hasil keterangan yang dihimpun, para kelompok suporter dari Bandung ini tiba dengan menumpang angkutan bus dan minibus. Mereka juga datang untuk tujuan wisata.

"Ada beberapa yang luka, ada di kepala, ada yang lecet-lecet, tapi pagi ini penonton sudah 177 dari sini [Mapolresta] sudah diberangkatkan ke Bandung yang sisanya 15an yang di [Mako Brimob] Baciro sudah pagi ini diberangkatkan naik kereta, ada yang naik bus ada yang naik kereta," urai Gandung.

Dia juga menyebut kendaraan tumpangan para suporter yakni bus dan mini bus juga rusak imbas keributan ini.

Pemicu keributan masih didalami. Keterangan lengkap hasil pendalaman akan disampaikan Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia.

Sementara itu koordinator TKP Ngabean, Novi, menyebut keributan ini pecah pada Minggu malam sekitar hampir jam 00.00 WIB. Dia mengatakan kala itu ada kelompok suporter yang tertahan di area parkir tersebut.

Sepanjang malam itu, menurut Novi, dia melihat aksi pelemparan batu ke arah TKP Ngabean. Sejumlah fasilitas di sana seperti pagar besi juga rusak imbas kejadian itu.

"Ya enggak cuma pagar, dagangan dari pedagang ada yang rusak," ucap Novi ditemui di TKP Ngabean, Senin (25/8).

Sebelum kejadian itu, Novi mengatakan memang ada bus berpelat nomor polisi Bandung yang tiba dan parkir di TKP Ngabean Minggu pukul 20.00 WIB. Tapi, kata dia, orang-orang yang turun dari kendaraan tersebut mengaku bukan dari kelompok suporter dan bermaksud untuk wisata.

Novi berujar bus tersebut rusak berat akibat kericuhan yang terjadi di TKP Ngabean.

"Hancur semua dilempari dari sini batu besi, beribu suporter masuk sini semua, yang halau kewalahan," ucapnya.

Kericuhan di TKP Ngabean baru mereda Senin (25/8) sekitar pukul 02.00 WIB usai jajaran Brimob tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan.

(kum/kum/jun)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK