ANALISIS

Timnas Indonesia era Kluivert: Inverted Fullback, Ball Winner, Mezzala

Abdul Susila | CNN Indonesia
Rabu, 10 Sep 2025 07:45 WIB
Utak-atik Patrick Kluivert mulai kelihatan di laga melawan Lebanon. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak berlebihan kiranya jika Patrick Kluivert disebut mulai memperlihatkan jati dirinya di Timnas Indonesia pada September 2025 ini.

Dalam empat laga awal bersama Garuda, Kluivert tak banyak mengubah sistem permainan warisan Shin Tae Yong. Sebab, kekalahan 1-5 dari Australia menghantam, ketika radikal mengubah.

Pria Belanda ini hanya sedikit membumbui pola main yang sudah terbangun. Setidaknya formasi 3-4-3 dipakai Kluivert saat melawan China, Bahrain, dan Jepang.

Kalender internasional FIFA Matchday periode September 2025 seolah jadi momentum Kluivert lepas dari bayang-bayang Shin. Kluivert dengan berani mengubah sistem permainan.

Lebih dari sekadar memakai formasi 4-4-2, Kluivert merekonstruksi pemain. Ia tidak hanya menciptakan pola permainan, tetapi juga mereposisi gaya bermain.

Calvin Verdonk sebagai contoh, yang biasa bermain sebagai fullback atau bek sayap dan bek tengah, dimainkan sebagai gelandang. Verdonk berkolaborasi dengan Joey Pelupessy.

Verdonk dikonstruksi Kluivert menjadi inverted fullback. Karakter main yang dipopulerkan Pep Guardiola ini coba diterapkan kepada Verdonk untuk menebalkan lini tengah.

Dalam hal ini Kluivert cermat melihat potensi Verdonk. Level teknik Verdonk: kesadaran posisi, umpan akurat, dan kecerdasan taktis, pemain LOSC Lille ini memang paling menonjol.

Kluivert juga berhasil menghadirkan sisi ball winner dalam diri Nathan Tjoe-A-On. Gelandang Willem II ini seolah memakai jurus 'Kage Bunshin no Jutsu' saat melawan Taiwan.

Nathan berada di mana-mana. Sebelum bola masuk ke teritorial berbahaya Indonesia, pemain 23 tahun ini memotong bola, mengintersep, juga mengontrol irama permainan.

Karakter ball winner ini akan sangat membantu Indonesia saat nantinya berhadapan dengan Irak dan Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober mendatang.

Baca kelanjutan analisis ini di halaman berikutnya>>>

Siapa Profesor Pengganti saat Haye Frustasi?


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :