3. Wasit dari Kawasan Timur Tengah
AFC telah menunjuk wasit asal Kuwait untuk memimpin laga Indonesia vs Arab Saudi. Hal ini mendapat respons dari PSSI yang mengirim surat protes baik ke AFC dan FIFA.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta agar pengadil tidak berasal dari satu kawasan yang sama dengan tuan rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lagi coba melobi kalau bisa wasitnya tempat yang lebih netral seperti Australia, Jepang, China, atau bahkan Eropa. Ya kita lihat hasilnya," ucap Erick dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (16/9).
4. Jatah Tiket untuk Suporter Indonesia
Erick juga mengumumkan ada pembatasan jatah tiket untuk suporter Timnas Indonesia dalam laga di Arab Saudi. Padahal banyak orang-orang Indonesia yang bekerja dan bermukim di Negeri Petrodollar itu.
"Suporter Timnas Indonesia juga dibatasi, sangat kecil," jelas Erick.
Belum ada keterangan resmi soal kuota tiket yang diperuntukkan bagi suporter Garuda, namun belakangan muncul isu hanya akan ada jatah delapan persen bagi suporter Indonesia.
Jika Stadion King Abdullah Sports City memiliki kapasitas 62.345 tempat duduk, maka suporter Indonesia yang boleh menonton langsung tidak sampai 5.000 orang.
5. Pengalaman Buruk soal Pengawalan
Timnas Indonesia pernah bermain di Arab Saudi pada fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berkaca dari pengalaman tersebut, Erick juga mengungkapkan skuad Merah Putih tidak mendapat pengawalan yang baik sehingga terlambat masuk ke lapangan.
Guna mengantisipasi hal-hal seperti itu, PSSI telah mengirim tim survei ke Arab Saudi sampai memilih hotel sendiri.
"Nah ini yang kami coba membuat tim advance sudah kami kirim, kemarin hotelnya pun kami memilih hotel yang tidak disiapkan oleh panitia. Kami ingin fokus di sana [di Kualifikasi Piala Dunia 2026]," kata Erick.
(nva/nva)