Jakarta, CNN Indonesia --
Bagai gerimis, kecil-kecil namun banyak, pemain Timnas Indonesia menebar sinyal 'badai' buat Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Perlahan tapi pasti, pemain-pemain Timnas Indonesia mendapatkan menit bermain di klub. Bahkan sejumlah catatan apik ditorehkan tulang punggung Garuda tersebut.
Pemain-pemain Indonesia yang baru pindah klub, seperti Emil Audero, Kevin Diks, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, hingga Thom Haye, mulai dipercaya klub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini situasi positif. Dengan mendapat menit bermain, berarti pula kebugaran pemain makin prima, kepercayaan diri meningkat, dan performa individu ikut terkatrol.
Jika terus dapat kepercayaan dari pelatih klub hingga jeda internasional periode Oktober nanti, niscaya pemain akan datang ke Arab Saudi dengan kondisi siap tempur.
Inilah sinyal bahaya yang ditebar Indonesia kepada Arab Saudi dan Irak, dua lawan yang akan dihadapi pada fase keempat kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober nanti.
Mengapa jadi sinyal bahaya? Sebab lawan selalu memonitor kondisi lawan. Semuanya saling memantau dan menganalisis kemungkinan yang bisa terjadi pada Oktober nanti.
Maarten Paes memang belum jadi pilihan utama FC Dallas, tetapi Emil makin menjanjikan. Bersama Cremonese ia tampil solid. Dari empat laga Emil melakukan 20 penyelamatan.
Idzes, kapten Timnas Indonesia, sebagai pendatang baru di Sassuolo pun mulai menancapkan cakarnya. Satu posisi di pertahanan Sassuolo jadi milik bek 24 tahun ini.
Verdonk, yang baru direkrut LOSC Lille juga sudah mendapatkan menit bermain. Memang belum begitu optimal, tidak seperti di NEC Nijmegen, tetapi awal langkahnya positif.
Haye, yang dalam laga uji coba melawan Taiwan dan Lebanon dalam kondisi agak payah, karena belum bermain di kompetisi, sudah menjadi pilihan utama Persib Bandung.
Ini rintik hujan dari Timnas Indonesia di masa menuju hari 'pertempuran'. Memang, sekilas tidak berarti apa-apa, tetapi sinyal bahaya telah dikirimkan.
Arab dan Irak butuh tenaga ekstra untuk mengatasi Indonesia. Kedua tim boleh saja lebih diunggulkan, tetapi sinyal akan ada 'badai' dari Indonesia untuk keduanya telah menyala.
Baca lanjutan analisis Timnas Indonesia ini di halaman selanjutnya>>>
Saat mayoritas pemain Timnas Indonesia mulai memanaskan mesin untuk tancap gas di awal musim ini, Marselino Ferdinan masih belum kelihatan batang hidungnya di AS Trencin.
Sejak diumumkan sebagai pemain pinjaman dari Oxford United pada awal September, Marselino belum terlihat berada di Slovakia. Karena itu belum ada foto Marselino latihan di tim.
Apa yang terjadi? Dokumen proses peminjaman Marselino dari Inggris ke Slovakia masih diurus. Pekan ini, pemain 21 tahun ini diyakini sudah bisa bergabung dengan tim.
Apakah bisa langsung bermain? Belum tentu. Tim pelatih Trencin niscaya akan mengobservasi dengan saksama kondisi fisik dan mentalitas eks pemain KMSK Deinze (Belgia) ini.
Namun, ada jaminan dari petinggi Trencin, potensi besar Marselino akan diasah dan dikembangkan. Jika itu janji, berarti menit bermain akan diberikan.
Faktor yang menentukan apakah Marselino bisa jadi pilihan di klub atau tidak adalah daya juangnya sendiri. Saat tim pelatih klub terkesan, ia akan dimainkan.
 Patrick Kluivert akan menentukan pemain Timnas Indonesia yang bakal dibawa ke Arab Saudi.(ANTARA FOTO/Rizal Hanafi) |
Tentu saja harapan masyarakat Indonesia, pemain yang biasa disapa Marceng ini bisa mendapatkan menit bermain, sekali atau dua kali pada September ini.
Ketika Marselino tampil di kompetisi bersama Trencin, psikologis Marselino akan terkatrol saat datang ke Jeddah, Arab Saudi pada awal Oktober nanti.
Bagaimanapun Marselino adalah salah satu ruh Timnas Indonesia. Dengan segala dinamika dan situasi yang dialami, Marselino menjadi asa akan bakat luar biasa anak negeri.
Banyak asa dan harapan yang dititipkan ke Marselino. Kalau Marselino bisa menjadi sesuatu dalam perantauannya di Eropa, persepsi bahwa anak Indonesia lainnya juga bisa, akan terbuka.
Perjuangan awal musim ini kiranya cerminan perjuangan Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Sama sekali tidak mudah, tetapi asa masih ada.
Indonesia memang belum menjadi badai bagi tim-tim Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Irak, tetapi lewat 'gerimis' di seluruh belahan dunia, hujan lebat ingin dicipta.
Pemain Timnas Indonesia sedang berada di shiratal mustaqim; jalan lurus, menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ini sinyal bahaya bagi Arab Saudi dan Irak.
[Gambas:Video CNN]