Selama era kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, persiapan menjelang pertandingan selalu singkat. Hanya dua atau tiga hari saja.
Kini, menjelang duel melawan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, Indonesia punya waktu sedikit lebih panjang. Setidaknya lebih dari tiga hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis (2/10), delapan pemain berangkat ke Arab Saudi dari Jakarta. Pada hari yang sama enam pemain sudah tiba lebih awal di ibu kota Arab Saudi tersebut dari Thailand.
Ramadhan Sananta yang berkiprah di Malaysia bersama klub Brunei, juga sudah bisa bergabung. Setidaknya, pada Jumat (3/10), 15 pemain sudah berkumpul di Arab Saudi.
Setelah itu pemain-pemain yang bermain di Eropa akan datang bergelombang. Seusai membela klubnya masing-masing di kompetisi, mereka akan langsung terbang ke Arab Saudi.
Hanya Calvin Verdonk, Dean James, dan Kevin Diks yang datang agak lama, karena timnya baru bertanding pada 6 Oktober atau dua hari menjelang duel melawan Arab Saudi.
Ketiganya baru akan bergabung dengan tim pada 7 Oktober. Situasi positif lainnya, jarak dari negara asal klub pemain ke Arab Saudi, tidak sejauh perjalanan ke Indonesia.
Artinya pula pemain tidak akan kesulitan beradaptasi dengan kondisi Arab Saudi. Manajemen waktu dan diri juga telah diatur sebaik mungkin oleh para pemain agar kondisi tetap prima.
Inilah yang dinamakan pergumulan sebelum pertandingan. Situasi dan kondisi sama-sama diciptakan dengan terencana untuk mempengaruhi psikologis dan mentalitas lawan.
Terakhir dan tentu saja ini yang akan menjadi faktor penentu akhir sebelum hari pertempuran, kecerdikan dan keahlian Patrick Kluivert dan kawan-kawan merancang strategi.
Kejelian analisis Kluivert dan tim akan menentukan apakah ada formula jitu untuk memberangus strategi lawan. Kejelian Kluivert ini akan menentukan sikap pemain di atas lapangan.
Pada akhirnya, Arab Saudi boleh saja membuat dinamika sebelum laga, tetapi Timnas Indonesia juga punya rencana. Apakah Arab Saudi akan menumpas Timnas Indonesia? Itu hanya halusinasi, bung.
(har)