3. Giovanni Van Bronckhorst
Jika PSSI masih mau memberi kesempatan kepada sosok dengan nama besar, Van Bronckhorst bisa jadi pilihan. Pernah membela Feyenoord, Arsenal, dan Barcelona. Selain itu punya 106 caps di timnas Belanda.
Pemain yang pernah membawa tim Oranye menjadi runner up Piala Dunia 2010 itu juga punya prestasi saat menjadi pelatih yakni membawa Feyenoord juara Eredivisie, dan Piala KNVB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piala Skotlandia bersama Glasgow Rangers dan Piala Super Turki saat di Besiktas juga ada dalam curriculum vitae Van Bronckhorst.
Satu nilai lebih bagi Van Bronckhorst adalah keberadaan darah Indonesia yang mengalir dari kedua orang tuanya.
4. Phillip Cocu
Nama lain dari Belanda yang terhitung layak menangani Timnas Indonesia bisa jadi adalah Phillip Cocu. Di timnas Belanda, Cocu adalah senior Kluivert.
Cocu pernah menjadi asisten pelatih timnas Belanda dan PSV. Kariernya melejit saat membawa PSV menjadi juara Eredivisie pada 2015, 2016, dan 2018.
Jika PSSI masih menitikberatkan pilihan pada 'proyek Belanda' ketimbang harus merombak total staf-staf yang ada, Cocu agaknya bisa jadi opsi.
5. Jesus Casas
Tidak ada unsur darah Indonesia, faktor Belanda, atau pengalaman di sepak bola nasional, namun Casas bisa masuk pertimbangan karena cukup paham dengan sepak bola Asia lantaran pernah menjadi pelatih timnas Irak pada 2022 hingga 2025.
Diberhentikan Irak setelah kalah 1-2 dari Palestina, Casas sebelumnya punya catatan yang tidak 'jelek-jelek banget' di Singa Mesopotamia dengan 18 kemenangan, delapan kali seri, dan delapan kali kalah.
Casas juga pernah menjadi asisten pelatih di Watford dan timnas Spanyol.
(nva/har)