Pengamat Malaysia Klaim FAM Ditipu Broker Pemain Naturalisasi

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2025 08:40 WIB
FAM sudah mengajukan banding ke FIFA terkait sanksi untuk pemain naturalisasi timnas Malaysia. (AFP/MOHD RASFAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat sekaligus jurnalis investigasi kawakan Malaysia, R Nadeswaran, meyakini ada peran seorang broker dalam skandal tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia.

Dalam tulisannya melalui Malaysia Kini, R Nadeswaran mengklaim bahwa seorang broker terlibat dalam skandal naturalisasi tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang mendapat sanksi FIFA.

Kecurigaan R Nadeswaran bermula dari pernyataan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang menyebut semua masalah hukuman dokumen palsu yang dijatuhkan FIFA karena ada 'kesalahan administratif' yang dilakukan karyawan FAM.

"Pengakuan terbaru dari FAM adalah pada 7 Oktober, ketika mereka menyalahkan 'kesalahan administratif', dengan mengklaim seorang karyawan keliru mengunggah dokumen dari 'agen', bukan dokumen resmi dari Departemen Registrasi Nasional [NRD]," tulis R Nadeswaran.

"Apakah agen tersebut menyerahkan dokumen mencurigakan kepada FAM? Namun, dokumen dari NRD juga tidak asli. Pada 19 September, Direktur Jenderal NRD Badrul Hisham Alias mengakui akta kelahiran asli kakek-nenek para pemain [naturalisasi] tidak dapat ditemukan, melainkan salinan resmi dibuat berdasarkan bukti sekunder," sambungnya.

Permainan broker

Lebih lanjut R Nadeswaran meyakini ada sosok agen yang menjadi broker ketujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia terhukum: Facundo Garces, Imanol Machuca, Hector Hevel, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo dan Jon Irazabal.

R Nadeswaran menyebut broker itu kemudian memberikan tujuh nama pemain naturalisasi itu kepada FAM. FAM kemudian menelan mentah-mentah informasi dokumen dari sang broker, dan mencari tahu kebenaran mengenai silsilah keturunan Malaysia ketujuh pemain.

"Tokoh paling menonjol dalam kasus ini pastilah seorang broker misterius, yang konon telah memasok tujuh pemain asing dari Brasil, Argentina, dan Spanyol, yang masing-masing konon memiliki keturunan Malaysia."

"Bagaimana FAM tahu bahwa para pemain ini memiliki kakek-nenek dari Malaysia? Sulit membayangkan pemimpin [FAM] seperti Yusoff Mahadi atau S Sivasundaram terbang ke Amerika Selatan untuk mencari garis keturunan mereka. Semua ini menunjukkan bahwa FAM bisa menyewa seorang broker, dan orang ini dibayar dengan baik," tulis R Nadeswaran.

Broker dibayar mahal

Dalam tulisannya, R Nadeswaran juga meyakini sang broker ketujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia mendapat bayaran besar dari FAM.

"Jika agen biasanya mendapatkan penghasilan maksimal 10 persen, tapi biaya untuk mendapatkan pemain-pemain ini pasti sangat besar. Jadi, pasti ada [broker] yang 'tertawa terbahak-bahak'. Tetapi FAM tetap bungkam tentang identitas atau peran agen tersebut," tulis R Nadeswaran.

"Berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan ini dengan tujuh pemain? Dalam kasus ini, satu-satunya orang yang benar-benar 'bermain' dan menang mungkin adalah agen tersebut. Dia tidak memerlukan lisensi untuk mengejutkan, cukup paspor, beberapa dokumen, dan federasi yang bersedia bermain bersama," tulis R Nadeswaran.

FAM sendiri sudah mengajukan banding kepada FIFA. FAM tetap percaya diri hukuman denda dan larangan bertanding 12 bulan untuk ketujuh pemain naturalisasi Malaysia akan diangkat.

(har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK