Standar Ganda IOC: Beda Israel dengan Rusia

International Olympic Committee (IOC) menghukum Rusia lantaran menyerang Ukraina, namun tidak ada sanksi untuk Israel yang menginvasi Palestina. Belakangan malah Indonesia yang kena dampak.

Setelah enam atlet Israel tak bisa tampil di Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta, IOC kemudian mengambil keputusan mengakhiri seluruh komunikasi dengan Komite Olimpiade (NOC) Indonesia atau KOI terkait penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, ajang Olimpiade lainnya, atau konferensi di masa mendatang.

Untuk membuka kembali komunikasi terkait Olimpiade, IOC meminta Indonesia bisa memberikan jaminan yang memadai dan memberikan akses ke Indonesia bagi semua atlet tanpa memandang kewarganegaraan.

Lantaran enam atlet Israel tak bisa terjun di Kejuaraan Dunia Senam 2025, IOC juga kemudian meminta kepada seluruh federasi olahraga internasional agar tidak menggelar pertandingan atau pertemuan olahraga di Indonesia.

Keputusan IOC yang meminta Indonesia memberi akses ke Indonesia bagi semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, menjadi dukungan bagi legitimasi Israel.

Di luar arena olahraga, Israel tak pernah luput dari pandangan dunia internasional dalam beberapa waktu terakhir karena genosida di Palestina.

Invasi atau perbuatan memasuki wilayah negara lain dengan mengerahkan angkatan bersenjata dengan maksud menyerang atau menguasai sebuah negara juga pernah dilakukan Rusia saat menyerbu Ukraina.

Berbeda dengan atlet-atlet Israel yang masih bisa berlaga, atlet-atlet Rusia dan Belarus tidak lagi bisa membela negaranya pada Olimpiade 2024 yang merupakan imbas perang Rusia-Ukraina.

Imbasnya, atlet-atlet Rusia dan Belarus yang tampil di Olimpiade 2024 berstatus sebagai atlet netral dan tidak mengusung bendera dua negara tersbut.

Hingga kini atlet dari Rusia, juga Belarus, tidak mendapat izin tampil. Bahkan dalam kualifikasi Olimpiade Musim Dingin 2026, atlet Rusia dan Belarus juga tidak diizinkan berkompetisi sebagai atlet netral.

[Gambas:Video CNN]