Keberhasilan Borneo FC memuncaki klasemen sementara Super League 2025/2026, salah satu faktornya, pemain solid di semua lini.
Di bawah mistar, ada kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata. Kini di lengan kirinya ada ban kapten tim. Dari belakang, Nadeo menjaga fokus dan mengoreksi disiplin tim.
Komposisi bek, tiga pemain utama pilihan Fabio Lefundes adalah Christophe Nduwarugira, Komang Teguh, dan Fajar Faturrahman. Satu posisi lainnya Caxambu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lini tengah, Lefundes andalkan trio Kei Hirose, Juan Villa, dan Rivaldo Pakpahan. Selanjutnya trisula lini depan diisi Mariano Peralta, Joel Vinicius, dan Maicon Souza.
Selain pemain dengan menit bermain tinggi tersebut, Mohamad El Housseini, Simanca Aldair, Douglas Coutinho, Muhammad Sihran, Alfharezzi Buffon, dan Dwiki Hardiansyah.
Komposisi utama Borneo FC, dalam delapan laga terakhir, ditopang oleh pemain-pemain yang bermain bersama sejak musim lalu. Tidak ada perombakan besar di dalam tim.
Borneo FC tidak melakukan banyak perubahan pemain pada musim ini. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.) |
Situasi ini berbeda dengan tim papan atas lainnya seperti juara bertahan Persib, Persebaya, Bali United, dan Persija m yang benyak merombak komposisi pemain.
Karenanya tak mengherankan jika Borneo FC langsung tancap gas pada awal musim ini. Ketika tim lainnya masih beradaptasi dengan rekan baru, Borneo sudah menyatu.
Hanya saja, tak ada tim yang sepi dari badai. Begitu juga Borneo, bisa saja diserang aral besar. Kemampuan tim lepas dari badai, kiranya akan menjadi penentu sukses musim ini.
Dalam hal ini manajemen tim yang solid akan diuji pula. Jika nanti turbulensi datang, kemampuan mitigasi dan cara mencari solusi, akan menentukan perjalanan tim di kompetisi.
Apakah Borneo bisa juga liga untuk pertama kalinya? Jalan masih panjang dan aral akan melintang. Saat ini Borneo FC menyala, tapi akan redup jika inovasinya masih sama.
(nva)