Jakarta, CNN Indonesia --
Manchester United sedang galak usai empat laga beruntun tak terkalahkan. Akankah Tottenham Hotspur jadi korban amukan 'King' MU berikutnya?
Man Utd sedang berusaha meneruskan tren positif saat bertandang ke markas Tottenham Hotspur pada pekan ke-11 Premier League 2025/2026 di Stadion Tottenham Hotspur, London, Sabtu (8/11) malam WIB. Sedang dalam motivasi tinggi jadi salah satu faktor utama The Red Devils bisa kembali merebut kemenangan.
Tim asuhan Ruben Amorim sulit dibendung setelah menang atas Sunderland, Liverpool, dan Brighton. Hanya Nottingham Forest yang menyulitkan gelombang kemenangan Man Utd dengan hasil imbang pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisa jadi Tottenham akan jadi korban selanjutnya karena sedang kurang konsisten. Dua kekalahan dari lima laga terakhir membuat The Lily Whites harus bangkit.
Sebenarnya Spurs baru mengemas kemenangan di Liga Champions 2025/2026 kontra FC Copenhagen. Skornya pun gemilang, 4-0. Tapi mereka sedang kedodoran di kompetisi domestik.
Setelah menang 3-0 atas Everton, tim asuhan Thomas Frank itu kalah 0-2 dari Newcastle di Carabao Cup dan tumbang lagi 0-1 kontra Chelsea di Premier League.
Spurs, yang sedang bertengger di peringkat keenam klasemen sementara Liga Inggris, tentu tidak ingin digusur oleh Man Utd yang berpijak di posisi kedelapan. Poin mereka sama-sama 17, tapi tim yang kalah harus rela terdepak sejenak.
Secara komposisi tim, Man Utd jauh lebih unggul. Hanya ada satu pemain, Lisandro Martinez, yang masih dibekap cedera. Sisanya diproyeksi prima pada pertandingan nanti.
Sedangkan Spurs menghadapi bada cedera saat ini. Ada delapan pemain yang harus menepi akibat cedera. Mereka adalah James Maddison, Dejan Kulusevski, Radu Dragusin, Dominic Solanke, Yves Bissouma, Ben Davies, Kota Takai, dan Archie Gray.
Belum lagi Mohammed Kudus yang masih diragukan tampil setelah bermasalah pada kakinya saat menghadapi FC Copenhagen. Sang pelatih harus memutar otak lebih ekstra mencari solusi cepat.
Beruntung deretan bintang seperti Joao Palhinha, Richarlison, dan Xavi Simmons diprediksi bakal main sejak menit pertama. Mampukah mereka mengamankan poin penuh dari amukan Setan Merah?
Bersambung ke halaman berikutnya...
Manchester United yang kerap jadi cibiran mendadak dapat sanjungan. Dalam tiga pekan terakhir, perjalanan bak roller coaster mereka hadapi karena menanjak usai terjun bebas.
Di awal musim, The Red Devils diolok-olok setelah disingkirkan tim kasta keempat Liga Inggris, Grimsby Town di Carabao Cup. Mereka kemudian dipermalukan Man City 3-0 dalam derby pertama musim ini.
Sempat menang atas Chelsea, kemudian dikalahkan Brentford. Tapi Man Utd menemukan titik balik saat menang 2-0 atas Sunderland.
Plus menang lagi atas Liverpool yang membuat Bruno Fernandes dan kawan-kawan naik daun. Hasil positif atas Brighton seakan membawa mereka tembus ke nirwana sebelum dihantam realita imbang 2-2 kontra Nottingham Forest.
Naik turunnya situasi yang dihadapi Man Utd memaksa mereka harus tetap fokus. Hanya berkompetisi di dalam negeri semestinya membuat Ruben Amorim bisa lebih leluasa mengatur program.
Ritme tim juga perlahan mengalun merdu. Padahal Amorim sama sekali tak mengubah sistem yang dipegangnya sejak awal musim.
Pola 3-4-3 masih jadi pakem pelatih asal Portugal itu. Awalnya sistem ini dicerca habis-habisan karena pemain Man Utd terlihat kelabakan dengan gaya dinamis ala Amorim.
Tapi dalam tiga kemenangan beruntun yang dipetik, nampak para pemain mulai terbiasa dengan instruksi mantan juru taktik Sporting Lisbon itu. Kolektivitas jadi kuncinya.
Bicara produktivitas, Man Utd punya dua sosok penting yaitu Bruno Fernandes dan Bryan Mbeumo. Mereka adalah top skor dan pencetak assist terbanyak bagi Setan Merah saat ini.
Mbeumo sudah mencetak empat gol sedangkan Bruno Fernandes mencatat dua assist. Dalam catatan Fotmob, keduanya juga merupakan penggores Expected Goals (xG) tertinggi.
Lalu soal pertahanan, duet tiga bek tengah berisi Matthijs De Ligt, Harry Maguire, dan Lenny Yoro perlahan solid. Setelah sempat kocar-kacir di awal musim, ketiganya sedikit demi sedikit menuntaskan tugasnya dengan wajar meski tak ada clean sheet dalam tiga laga terakhir.
Ketebalan pertahanan juga ditopang oleh gemilangnya performa Senne Lammens di bawah mistar gawang. Kiper 23 tahun itu punya kualitas refleks yang cemerlang.
Man Utd tinggal perlu konsisten dalam setiap laga. Kedatangan Senne Lemmens, kembalinya performa top dari Harry Maguire, dan ketajaman Bryan Mbeumo semestinya bisa maksimal untuk merebut poin penuh dari tangan Spurs pada akhir pekan ini.
[Gambas:Video CNN]