Jakarta, CNN Indonesia --
Hari Minggu yang kelabu dan hampir terjadi sepanjang tahun berubah drastis di Australia Open. Tim Badminton menjalani Minggu yang ceria dan tak ada lagi 'Kisah Sedih di Hari Minggu' di turnamen tersebut.
Enam wakil di babak final Australia Open yang masuk kategori Super 500. Hal tersebut bukan hanya terbilang hebat, bahkan masuk kategori 'luar biasa', 'mencengangkan', atau bahkan 'menggemparkan'.
Bagaimana tidak, sepanjang 2025, Indonesia hanya meraih empat gelar di turnamen level Super 500 ke atas. Bahkan ditambah kategori Super 300, Indonesia baru menyabet tujuh gelar di sepanjang 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Label 'Kisah Sedih di Hari Minggu' seperti lagu Koes Plus sebagai pertanda hampa gelar bahkan terbilang masih terlalu bagus. Pasalnya, Indonesia bahkan sudah dipastikan harus bersedih sejak hari Sabtu atau bahkan Jumat karena tidak ada wakil di babak semifinal atau perempat final.
Karena itu saat Indonesia berhasil menempatkan enam wakil di final Australia Open, yang berarti wakil terbanyak, jelas itu seperti sebuah mata air di tengah kekeringan. Seperti sebuah hujan di tengah kemarau panjang, kekecewaan-kekecewaan yang terpendam berubah jadi kegembiraan-kegembiraan dan pujian.
Dari enam wakil yang ada di final, dua All Indonesian Final tercipta. Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum dan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin berhasil keluar sebagai pemenang. Mereka mengalahkan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.
Memang, Putri Kusuma Wardani kalah dari An Se Young dan Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu tumbang di hadapan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Namun hal tersebut tetap tidak melunturkan kegembiraan di hari Minggu secara keseluruhan.
Tim Badminton Indonesia tetap berhasil menghadirkan minggu yang ceria, minggu yang indah, dan minggu yang membahagiakan di Australia Open.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Dua laga All Indonesian Final pada Australia Open benar-benar menyajikan pertarungan istimewa. Duel sesama pemain Indonesia tidak lantas membuatnya jadi laga yang menjemukan dan membosankan.
Duel ganda putri antara Ana/Trias vs Rachel/Febi adalah gambaran pertempuran sengit yang berakhir dengan klimaks.
Total 1 jam 49 menit dihabiskan kedua ganda untuk bertarung di lapangan. Penentuan menang-kalah benar-benar seperti koin yang dilempar ke atas, tidak tahu akan jatuh di sisi yang mana.
Kedua ganda sama-sama jatuh-bangun, sama-sama saling serang, dan sama-sama sempat meraih match point. Perbedaan menang-kalah setipis kertas.
Rachel/Febi akhirnya bisa keluar sebagai pemenang karena mereka bisa tampil lebih menekan di akhir pertandingan. Peluk dan tangis di antara keempat pemain jadi klimaks yang manis untuk menutup pertandingan yang berjalan sengit dan sadis.
All Indonesian Final di nomor ganda putri jelas diharapkan jadi pertanda kebangkitan nomor ganda putri Indonesia. Racikan yang disusun tim pelatih di pertengahan tahun diharapkan bisa sukses dan membuat Indonesia kembali memiliki ganda yang bisa bersaing di papan atas.
 Final ganda putri Australia Open 2025 menyajikan pertarungan yang sengit. (Arsip PBSI) |
Duel Raymond/Joaquin vs Fajar/Fikri juga menghadirkan pertempuran yang sengit. Raymond/Joaquin yang baru menjalani debut di Super 500 seolah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk langsung mengakhirinya dengan gelar juara.
Walaupun yang mengadang di depan mata adalah Fajar/Fikri yang juga tampil ganas sejak dipasangkan, Raymond/Joaquin bisa tampil percaya diri. Tak ada rasa minder dan segan, yang ada hanya rasa lapar dan keinginan kuat untuk jadi pemenang.
Di akhir pertandingan, Raymond/Joaquin sukses keluar sebagai pemenang. Mereka berdiri di podium tertinggi seolah tak perlu khawatir berlebihan soal regenerasi.
Putri KW dan Jafar/Felisha kalah di partai puncak. Namun mereka bisa kembali bertahan hingga babak akhir turnamen, sesuatu yang juga mereka harapkan demi meningkatkan kepercayaan diri.
'Kisah Sedih di Hari Minggu' tak lagi terjadi di Australia Open. Bukan berarti bahagia sudah hadir untuk Tim Badminton Indonesia untuk waktu yang panjang namun setidaknya hal ini jadi sinyal bagus untuk upaya kebangkitan.
[Gambas:Video CNN]