Jakarta, CNN Indonesia --
Indonesia berhasil merebut emas SEA Games 202 di nomor beregu putra. Emas tersebut punya nilai besar, jauh dari sekadar emas SEA Games yang sering dianggap 'level biasa' di badminton Indonesia.
Dalam sejarah badminton Indonesia, Indonesia adalah raja bulu tangkis di level SEA Games. Indonesia sudah berkali-kali jadi juara umum dan berstatus sebagai negara dengan jumlah medali emas terbanyak.
Khusus di nomor beregu putra, Indonesia juga begitu dominan untuk merebut emas. Sejak 1977, emas beregu 19 kali jadi milik Indonesia. Hanya pada lima edisi, emas beregu putra SEA Games lepas dari dekapan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu bila menilik faktor tradisi dan sejarah, emas beregu putra SEA Games 2025 bukanlah sesuatu yang baru. Hal itu lantaran Indonesia sudah berkali-kali merebut dan mendapatkannya.
Namun bila menilik latar belakang kondisi tim, prestasi Tim Badminton Indonesia dalam setahun terakhir, hingga lawan yang ada di seberang net, pencapaian medali emas di SEA Games 2025 ini tergolong istimewa dan luar biasa.
Apalagi dikaitkan dengan target minimalis yang dilepaskan PP PBSI. PBSI sempat melontarkan target satu medali emas di SEA Games yang kemudian direvisi jadi target dua medali emas.
Di tahun ini, prestasi bulu tangkis Indonesia terbilang tidak memuaskan. Minim juara di level atas dan kembali absen punya gelar juara di Kejuaraan Dunia.
Kegagalan demi kegagalan terjadi dan wakil Indonesia sering habis, bahkan sebelum babak final digelar dan dipertandingkan. Ada denyut regenerasi yang terasa tetapi belum sampai pada taraf mengganggu stabilitas pemain-pemain di papan atas.
 Alwi Farhan bisa tampil bagus sebagai pemain yang tampil di laga pembuka. (REUTERS/Chalinee Thirasupa) |
Dan lewat emas SEA Games kali ini, pemain-pemain muda Indonesia mulai membuktikan kualitas dan potensi besar yang mereka miliki.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Pada nomor tunggal putra, PP PBSI penuh percaya diri mengirim Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah sebagai ujung tombak. Ada pula nama pemain muda lain seperti Saut Marcellyno dan Bagas Shujiwo.
Bagi Ubed, ini adalah debut dirinya di ajang SEA Games. Sedangkan bagi Alwi, ini adalah kali pertama ia jadi tunggal pertama setelah di edisi sebelumnya aia da di belakang Chico Aura Dwi Wardoyo dan Christian Adinata.
Dalam kepercayaan dan yang begitu besar, Alwi dan Ubed bisa menjawabnya dengan lugas dan tegas. Kemenangan di babak final atas Malaysia jelas dilandasi keberhasilan Alwi dan Ubed memberikan sumbangan angka di laga final.
Di nomor ganda putra, PBSI memberi kepercayaan pada Sabar Karyaman/M. Reza Pahlevi untuk menemani Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.
Masuknya Sabar/Reza cukup menimbulkan keriuhan di awal. Hal itu lantaran mereka menggantikan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin yang berhasil jadi juara Australia Open, sepekan sebelum SEA Games berlangsung.
Padahal Sabar/Reza sendiri sudah ditunjuk masuk skuad SEA Games setelah sesi diskusi dengan tim review Kemenpora. Kondisi itu membuat Sabar/Reza juga punya beban tersendiri saat tampil di SEA Games.
Beban itulah yang akhirnya bisa dienyahkan oleh Sabar/Reza. Sabar/Reza sukses menang telak atas Aaron Chia/Soh Wooi Yik di laga final. Kemenangan Sabar/Reza mengantar Indonesia unggul 2-0 sekaligus ikut memberikan motivasi besar pada Ubed yang tampil di partai ketiga.
Kemenangan Sabar/Reza juga melunturkan semangat Malaysia yang sangat mengandalkan nomor ganda untuk menyumbangkan poin. Alhasil, Malaysia pun bertekuk lutut dengan skor 0-3.
 Sabar/Reza bisa menyumbangkan poin penting di laga final beregu putra SEA Games 2025. (Arsip PBSI) |
Kebahagiaan lain dari medali emas SEA Games ini adalah soal Malaysia yang tampil dengan kekuatan penuh. Indonesia bisa menundukkan Malaysia yang punya pemain-pemain ganda putra level atas dunia.
Kemenangan ini juga bisa jadi gambaran skuad Indonesia untuk Thomas Cup 2026. Bakal ada pergeseran dari skuad-skuad tahun sebelumnya.
Alwi dan Ubed jelas akan dapat karpet merah untuk tampil di Thomas Cup. Pasukan tunggal putra kemungkinan besar bakal ditambah Jonatan Christie yang masih jadi tunggal nomor satu Indonesia saat ini. Dan mungkin juga Anthony Ginting bila penampilan Ginting bisa membaik hingga bulan April mendatang.
Pada nomor ganda, Sabar/Reza telah memberikan bukti bahwa mereka bisa diandalkan. Sabar/Reza punya peluang besar masuk tim Thomas Cup 2026. Mereka bakal mendampingi Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri yang saat ini terus meroket.
Satu tempat lagi bakal jadi rebutan ganda lain. Mulai dari Leo/Bagas, Raymond/Joaquin, hingga Rahmat Hidayat/Muhammad Rian Ardianto.
Emas SEA Games mungkin dianggap 'level biasa' di dunia badminton, namun untuk emas beregu putra SEA Games 2025, rasa emas SEA Games jauh lebih besar dari itu.
[Gambas:Video CNN]