Timnas Indonesia tersingkir dari SEA Games 2025 dan media Vietnam menyebut Skuad Garuda kurang cepat dan kurang tajam.
Media Vietnam, Bongda, menilai pemain-pemain Timnas Indonesia sudah bermain dengan beban berat sejak awal. Kewajiban menang 3-0 atas Myanmar justru membuat pemain-pemain Indonesia tidak tampil lepas dan rileks.
"Walaupun dominan dalam penguasaan bola, Timnas Indonesia U-22 kekurangan dalam hal kecepatan dan ketajaman yang dibutuhkan untuk menekan pertahanan tebal lawan," tulis Bongda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kedudukan imbang 1-1, Bongda menilai pemain-pemain Timnas Indonesia justru tampil lebih baik lewat semangat 'menang besar atau kalah'.
"Mereka menciptakan tekanan di gawang Myanmar. Namn sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada mereka karena dua peluang lewat tembakan Kakang Rudianto dan kesalahan pemain bertahan digagalkan oleh mistar gawang," tulis Bongda.
Indonesia baru menyentak di menit-menit akhir. Jens Raven mencetak dua gol di menit ke-88 dan menit keempat masa injury time babak kedua.
Namun kemenangan 3-1 tidak cukup bagi Indonesia untuk lolos ke semifinal. Timnas Indonesia masih kalah produktif dibanding Malaysia dalam perebutan runner up terbaik (3-2 banding 4-3).
Kegagalan ini jelas jadi pukulan telak mengingat Indonesia datang ke SEA Games 2025 dengan status sebagai juara bertahan plus materi pemain yang tergolong mentereng.
(ptr)